Hujan deras yang mengguyur wilayah Korea Selatan (Korsel) memicu tanah longsor yang menewaskan seorang bayi berusia satu tahun. Ratusan orang lainnya terpaksa dievakuasi dari rumah masing-masing saat ruas jalanan dan jembatan digenangi banjir.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/6/2023), seorang bayi berusia satu tahun itu tewas setelah rumahnya yang ada di Yeongju tertimbun longsor. Para petugas penyelamat berhasil menyelamatkan sembilan orang di rumah tersebut, ketika timbunan tanah longsor seberat 10 ton menyelimuti rumah itu.
Otoritas pemadam kebakaran setempat mengerahkan lebih dari 40 kendaraan dan 110 petugas pemadam kebakaran untuk membantu proses evakuasi. Namun bayi tersebut meninggal dunia tak lama setelah dibawa ke rumah sakit setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yeongju merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak musim penghujan, dengan curah hujan mencapai 284 mm sejak Kamis (29/6) tengah malam. Peringatan hujan lebat juga dirilis untuk wilayah lainnya di selatan Korsel, termasuk pulau Jeju yang terkenal.
Petugas prakiraan cuaca setempat memperkirakan lebih banyak hujan lebat yang mengguyur wilayah selatan Korsel hingga Sabtu (1/7) pagi besok.
Laporan otoritas penanggulangan bencana menyebut sekitar 350 orang telah dievakuasi dari rumah masing-masing, kebanyakan di wilayah Provinsi Jeolla.
Puluhan fasilitas umum dilaporkan mengalami kerusakan, dengan beberapa ruas jalanan diblokir atau harus diperbaiki.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kematian bayi berusia satu tahun itu menjadi yang kedua sejak musim penghujan pada musim panas dimulai pada Selasa (27/6) waktu setempat di Korsel.
Pada Kamis (29/6) kemarin, seorang pekerja publik ditemukan tewas setelah memeriksa pintu air di sebuah sungai yang ada di distrik Hampyeong. Pekerja itu dilaporkan hilang sejak Selasa (27/6) waktu setempat.
Sementara itu, pada Agustus tahun lalu, hujan deras yang mencetak rekor memadamkan aliran listrik dan menenggelamkan kereta bawah tanah juga rumah-rumah warga di Seoul. Sedikitnya delapan orang tewas akibat bencana alam itu.