Kapal selam wisata, Titan, yang 'menziarahi' bangkai kapal Titanic di kedalaman Samudera Atlantik Utara, runtuh meledak dan menewaskan semua penumpangnya. Penyebab ledakan masih diselidiki.
Titan masuk ke laut yang dingin itu pada Minggu (18/6) lalu. Setelah hilang kontak, kemudian muncul kepastian bahwa kapal selam kecil itu runtuh meledak di kondisi bertekanan hebat di kedalaman lautan.
Lima orang penumpang yang tewas adalah sebagai berikut:
- Pertama, pengusaha Inggris keturunan Pakistan, Shahzada Dawood, 48 tahun.
- Kedua, Suleman berusia 19 tahun, putra dari Shahzada Dawood.
- Pengusaha yang akrab dengan dunia penjelajahan asal Inggris, Hamish Harding, 58 tahun, juga berada di dalamnya.
- Paul-Henry Nargeolet, 77 tahun, eks penyelam Angkatan Laut Prancis - yang telah menjelajahi bangkai kapal Titanic, juga ikut di dalamnya.
- Stockton Rush, 61 tahun, Kepala Eksekutif OceanGate - perusahaan di balik penyelaman tersebut - ikut pula dalam kapal selam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengumumkan penyelidikan terhadap insiden kapal selam Titan yang meledak saat hendak menjelajahi bangkai Titanic di perairan Atlantik Utara.
Penyelidikan juga fokus pada dugaan tindak pidana dalam insiden yang menewaskan lima orang itu.
Selanjutnya, penyelidikan misteri penyebab ledakan:
Penyelidikan
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/6/2023), pengumuman Penjaga Pantai AS itu disampaikan pada Minggu (25/6) atau sehari setelah Badan Keselamatan Transportasi Kanada menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan sendiri terhadap insiden kapal selam Titan yang dikelola oleh perusahaan AS tersebut.
Insiden mengenaskan ini memicu banyak pertanyaan soal ekspedisi bawah laut berbahaya semacam itu yang tidak memiliki aturan secara resmi.
"Tujuan utama saya untuk mencegah kejadian serupa dengan memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan domain maritim di seluruh dunia," tegas Kepala Penyelidik Penjaga Pantai AS, Kapten Jason Neubauer, dalam konferensi pers di Boston pada Minggu (25/6).
Penjaga Pantai AS telah meluncurkan apa yang disebutnya sebagai Dewan Investigasi Kelautan sejak Jumat (23/6) lalu.
![]() |
Dewan Investigasi Kelautan, menurut CNN, merupakan 'level penyelidikan tertinggi yang dilakukan Penjaga Pantai AS'.
Panel dalam dewan investigasi itu, sebut Neubauer, akan ditugaskan untuk menentukan apa yang menyebabkan tragedi tragis tersebut dan menawarkan kemungkinan rekomendasi 'kepada otoritas yang tepat untuk mengejar sanksi perdata atau pidana yang diperlukan'.
Selanjutnya, FBI turun tangan dan rekaman-data:
FBI turun tangan
Neubauer menambahkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal AS (FBI) untuk mendapatkan bukti-bukti, termasuk operasi evakuasi di lokasi puing kapal selam yang ditemukan di dasar lautan berjarak sekitar 488 meter dari haluan bangkai kapal Titanic, pada kedalaman sekitar 4.000 meter.
Temuan itu, sebut Neubauer, akan dibagikan dengan Organisasi Maritim Internasional dan beberapa kelompok lainnya 'untuk membantu meningkatkan kerangka keselamatan untuk operasi kapal selam di seluruh dunia'.
Diungkapkan juga oleh Neubauer bahwa Penjaga Pantai AS telah melakukan komunikasi dengan keluarga dari lima korban tewas. Neubauer menyatakan bahwa para penyelidik 'mengambil semua langkah pencegahan di lokasi jika kami menemukan jenazah manusia'.
Analisis rekaman suara dan data
Saat otoritas AS berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden yang menyita perhatian dunia itu, para penyelidik Kanada akan meninjau dan menganalisis rekaman suara dari kapal induk yang mengangkut kapal selam Titan bersama kelima orang yang ada di dalamnya.
Para penyelidik Badan Keselamatan Transportasi Kanada, sebut CNN dan New York Post, telah menaiki kapal induk Polar Prince yang merupakan kapal induk untuk kapal selam Titan yang dikelola OceanGate Expeditions, yang berkantor di Washington AS.
"Untuk mengumpulkan informasi dari perekam data pelayaran kapal dan sistem kapal lainnya yang berisi informasi berguna," ucap Kepala Badan Keselamatan Transportasi Kanada, Kathy Fox. Alat perekam data pelayaran diketahui menyimpan audio dari bagian anjungan kapal.
![]() |
Para awak kapal induk dan anggota keluarga korban juga dimintai keterangan di atas kapal induk Polar Prince, yang kini berlabuh di St John's, Newfoundland and Labrador, Kanada. Fox menegaskan bahwa tujuan dari penyelidikan Kanada bukan untuk mencari pihak yang bisa disalahkan.
"Melainkan untuk mencari tahu apa yang terjadi dan mengapa dan untuk mencari tahu apa yang perlu diubah demi mengurangi peluang atau risiko peristiwa seperti itu di masa depan," tegas Fox dalam pernyataannya.
Baca juga: AS Usut Penyebab Kapal Selam Titanic Meledak |
Dia menyebut bahwa rekaman suara 'bisa berguna dalam penyelidikan' oleh otoritas Kanada.
Data komunikasi antara kapal selam Titan dan kapal induk Polar Prince diperkirakan akan menjadi fokus analisis para penyelidik. Menurut dokumen OceanGate Expedition, kapal induk bisa berkomunikasi dengan kapal selam Titan melalui pesan teks, dan diwajibkan untuk berkomunikasi setiap 15 menit.
Sementara itu, sama seperti AS, otoritas Kanada juga menyelidiki dugaan pidana di balik insiden kapal selam Titan. Inspektur Kent Osmond dari Kepolisian Kanada menuturkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki apakah ada pelanggaran terhadap 'hukum pidana, federal atau provinsi' dalam insiden itu.