Otoritas Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengumumkan penyelidikan terhadap insiden kapal selam Titan yang meledak saat hendak menjelajahi bangkai Titanic di perairan Atlantik Utara. Penyelidikan juga fokus pada dugaan tindak pidana dalam insiden yang menewaskan lima orang itu.
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/6/2023), pengumuman Penjaga Pantai AS itu disampaikan pada Minggu (25/6) atau sehari setelah Badan Keselamatan Transportasi Kanada menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan sendiri terhadap insiden kapal selam Titan yang dikelola oleh perusahaan AS tersebut.
Kapal selam Titan sepanjang 6,7 meter yang membawa lima orang itu diyakini meledak di kedalaman laut saat menyelam ke lokasi bangkai kapal Titanic yang ada di kedalaman sekitar 3.800 meter di Samudra Atlantik. Kapal selam itu hilang kontak sejak Minggu (19/6) dan dipastikan meledak pada Kamis (22/6).
Insiden mengenaskan ini memicu banyak pertanyaan soal ekspedisi bawah laut berbahaya semacam itu yang tidak memiliki aturan secara resmi.
"Tujuan utama saya untuk mencegah kejadian serupa dengan memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan domain maritim di seluruh dunia," tegas Kepala Penyelidik Penjaga Pantai AS, Kapten Jason Neubauer, dalam konferensi pers di Boston pada Minggu (25/6).
Penjaga Pantai AS telah meluncurkan apa yang disebutnya sebagai Dewan Investigasi Kelautan sejak Jumat (23/6) lalu. Dewan Investigasi Kelautan, menurut CNN, merupakan 'level penyelidikan tertinggi yang dilakukan Penjaga Pantai AS'.
Panel dalam dewan investigasi itu, sebut Neubauer, akan ditugaskan untuk menentukan apa yang menyebabkan tragedi tragis tersebut dan menawarkan kemungkinan rekomendasi 'kepada otoritas yang tepat untuk mengejar sanksi perdata atau pidana yang diperlukan'.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)