Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan kembali dukungan Washington terhadap kebijakan 'Satu China' yang dipegang sejak lama. Blinken juga menyatakan bahwa AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan setelah melakukan pertemuan tatap muka dengan Presiden Xi Jinping di Beijing.
Seperti dilansir The Independent dan Fox News, Selasa (20/6/2023), pertemuan Blinken dan Xi yang terjadi pada Senin (19/6) waktu setempat itu diumumkan mendadak sekitar satu jam sebelum digelar. Blinken melakukan kunjungan selama dua hari ke China dalam upaya memulihkan komunikasi dengan Beijing.
"Soal Taiwan, saya menekankan kembali kebijakan 'Satu China' yang dipegang AS sejak lama. Kebijakan itu tidak berubah. Itu dipandu oleh Undang-undang Hubungan Taiwan, tiga Komunike Bersama, Enam Jaminan," ucap Blinken dalam konferensi pers pada Senin (19/6) waktu setempat.
"Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan," tegasnya.
"Kami tetap menentang perubahan sepihak apa pun terhadap status quo oleh kedua belah pihak," imbuh Blinken seperti dilansir situs resmi Departemen Luar Negeri AS.
Meskipun menekankan AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, Blinken juga menegaskan bahwa Washington tetap menjadi pemasok senjata utama untuk militer Taiwan. Bahkan Presiden Joe Biden pada beberapa kesempatan menyatakan AS akan membela Taiwan jika China melancarkan invasi militer.
"Kami terus mengharapkan penyelesaian damai atas perbedaan lintas selat. Kami tetap berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab kami berdasarkan Undang-undang Hubungan Taiwan, termasuk memastikan Taiwan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri," ucap Blinken.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Harapan dan Kekhawatiran AS atas Pertemuan Xi Jinping-Putin
(nvc/ita)