Pasukan militer Rusia mengklaim telah menembak jatuh sembilan drone yang terdeteksi mengudara di langit Semenanjung Crimea, yang dicaplok dari Ukraina sejak tahun 2014. Salah satu drone itu meledak dan serpihannya memicu kerusakan pada sejumlah rumah warga setempat.
"Semalam dan pagi ini, sembilan drone terdeteksi di atas wilayah Republik Crimea," sebut Gubernur Crimea yang ditunjuk Moskow, Sergei Aksionov, dalam pernyataan via Telegram seperti dilansir AFP, Kamis (15/6/2023).
"Enam perangkat ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara," ujar Aksionov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa tiga drone lainnya 'dinonaktifkan' sebelum jatuh ke daratan.
Disebutkan juga oleh Aksionov bahwa tidak ada korban jiwa akibat drone-drone itu.
Namun demikian, Akisonov menuturkan bahwa salah satu drone meledak di sebuah desa yang ada di pusat Crimea, yang membuat jendela sejumlah rumah warga setempat pecah.
Aksionov tidak melontarkan tuduhan terhadap Ukraina terkait drone-drone itu.
Lihat juga Video 'Rudal Rusia Hantam Kampung Halaman Zelensky, 10 Orang Tewas':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Tapi diketahui bahwa serangan drone di Crimea mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir, ketika Kiev melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang menduduki sejumlah wilayahnya.
Otoritas Ukraina juga berulang kali menegaskan rencana untuk merebut kembali Crimea.
Langkah Rusia menganeksasi Crimea tahun 2014 lalu tidak diakui oleh komunitas internasional.