Pemerintah Amerika Serikat (AS) khawatir jika Korea Utara (Korut) berencana mengirimkan lebih banyak pasokan senjata untuk Rusia. Hal itu disampaikan setelah pemimpin Korut Kim Jong Un melontarkan janji untuk meningkatkan kerja sama strategis dengan Moskow.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (13/6/2023), kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan pada Senin (12/6) waktu setempat bahwa janji Kim Jong Un disampaikan dalam pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin saat menandai peringatan Hari Nasional Rusia.
Disebutkan KCNA dalam laporannya bahwa Kim Jong Un menyerukan 'kerja sama strategis yang lebih erat' dengan Moskow.
"Berpegangan tangan erat dengan Presiden Rusia, sesuai dengan keinginan bersama rakyat kedua negara untuk memenuhi tujuan besar membangun negara yang kuat," sebut KCNA dalam laporannya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa meski Pyongyang membantah telah menjual senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina, Washington mampu mengonfirmasi Korut telah menyelesaikan pengiriman senjata kepada kelompok tentara bayaran Wagner yang didukung Kremlin pada November 2022.
Pengiriman senjata itu disebut mencakup roket infanteri dan rudal, namun jumlah pasti yang dikirimkan tidak diketahui secara jelas.
"Kami khawatir DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) berencana mengirimkan lebih banyak peralatan militer ke Rusia," sebut juru bicara itu, menggunakan nama resmi Korut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Korut Akan Luncurkan Satelit Mata-mata Militer Pertamanya!':
(nvc/ita)