Ramai Kabar China Bikin Pangkalan Mata-mata di Kuba, Benarkah?

Ramai Kabar China Bikin Pangkalan Mata-mata di Kuba, Benarkah?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 09 Jun 2023 16:40 WIB
Cuban Foreign Vice Minister Carlos Fernandez de Cossio speaks during a press conference at the Ministry of Foreign Affairs in Havana on June 8, 2023. Cuba on Thursday rejected as
Wamenlu Kuba Carlos Fernandez de Cossio (AFP/YAMIL LAGE)
Havana -

Media-media terkemuka Amerika Serikat (AS) memberitakan soal rencana pembangunan pangkalan mata-mata China di Kuba. Namun, pemerintah Kuba menyebut laporan media AS itu 'tidak berdasar'.

Seperti dilansir AFP, Jumat (9/6/2023), laporan media terkemuka AS seperti The Wall Street Journal (WSJ) dan CNN menyebut Havana dan Beijing telah menandatangani perjanjian rahasia untuk pembangunan fasilitas penyadapan elektronik China di Kuba, yang bisa memantau komunikasi di wilayah tenggara AS.

Kuba diketahui terletak tak jauh dari pantai AS, atau hanya berjarak sekitar 144 kilometer dari ujung selatan Florida.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan pangkalan mata-mata di negara itu dinilai akan memungkinkan pemantauan komunikasi di wilayah AS yang menjadi markas besar Komando Selatan dan Pusat AS, keduanya terletak di Florida.

Disebutkan juga oleh WSJ yang mengutip sejumlah pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa China akan membayar 'beberapa miliar dolar' kepada Kuba untuk bisa membangun fasilitas penyadapan itu.

ADVERTISEMENT

Dalam tanggapannya, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Kuba Carlos Fernandez de Cossio menyebut laporan WSJ dan CNN itu 'sama sekali tidak benar dan tidak berdasar'.

De Cossio menegaskan bahwa Kuba menolak semua kehadiran militer asing di negara Amerika Latin itu. "Termasuk banyak pangkalan dan tentara AS," tegasnya.

"Fitnah semacam ini seringkali direkayasa oleh para pejabat AS," tuduh De Cossio dalam pernyataannya kepada wartawan setempat.

Lihat juga Video 'Tegang! Kapal Perang China 'Potong Laju' Kapal Penghancur AS di Selat Taiwan':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Gedung Putih-Pentagon Kompak Sebut Laporan Media AS Tak Akurat

Bantahan juga disampaikan oleh juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, yang menyebut laporan WSJ itu 'tidak akurat'.

"Saya telah melihat laporan media itu. Itu tidak akurat," tegas Kirby kepada MSNBC.

"Yang bisa saya katakan adalah bahwa kami, sejak hari pertama pemerintahan ini, merasa prihatin soal aktivitas pengaruh China di seluruh dunia, tentunya di belahan Bumi ini dan di kawasan ini," ujarnya.

"Kami memantau ini dengan sangat cermat," ucap Kirby.

Secara terpisah, juru bicara Pentagon Pat Ryder juga menyebut laporan WSJ tidak akurat.

"Kami tidak mengetahui soal China dan Kuba mengembangkan jenis stasiun mata-mata apa pun," sebutnya.

"Hubungan yang dimiliki kedua negara itu adalah hal yang terus kami pantau," tambah Ryder.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads