Belanda mengirimkan belasan kapal, pompa air, dan peralatan kedap air lainnya ke Ukraina. Hal itu untuk membantu operasi penyelamatan setelah jebolnya bendungan Kakhovka.
Dilansir AFP Jumat (9/6/2023), bendungan itu hancur pada Selasa, memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka saat air melonjak ke Sungai Dnipro, membanjiri puluhan desa dan sebagian ibu kota Kherson. Hal ini memicu kekhawatiran akan bencana kemanusiaan.
Peralatan yang akan dikirim "secepat mungkin" termasuk 32 kapal penyelamat, 15 pompa air dan sekitar 180 jaket penyelamat, kata kementerian perdagangan dan pembangunan luar negeri Belanda dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu Ukraina dalam hal ini. Sungguh mengerikan apa yang terjadi," kata Menteri Pembangunan Belanda Liesje Schreinemacher dalam pernyataannya.
Ukraina dan Rusia saling menuduh menyebabkan pelanggaran, telah meninggalkan 600 kilometer persegi di bawah air, menurut seorang gubernur regional.
Tuduhan itu diulangi dalam sidang pengadilan minggu ini di Mahkamah Internasional yang berbasis di Den Haag, badan hukum tertinggi PBB.
Para hakim saat ini sedang mendengarkan kasus yang diajukan oleh Kyiv atas dugaan dukungan Rusia terhadap separatis di Ukraina timur dan pencaplokan Krimea tahun 2014.
Simak juga Video: Penampakan Jebolnya Bendungan Kakhovka di Ukraina