Pemerintah Finlandia mengatakan akan mengusir sembilan diplomat yang bekerja di kedutaan Rusia di Helsinki karena bertindak dalam "kapasitas intelijen".
"Finlandia akan mengusir sembilan orang yang bekerja di kedutaan Rusia yang bertindak dalam kapasitas intelijen," kata pemerintah Finlandia dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (7/6/2023).
Pemerintah Finlandia mengatakan bahwa "kegiatan tersebut melanggar Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik." Pengumuman pengusiran diplomat Rusia ini disampaikan menyusul pertemuan antara Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Komite Kementerian Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan negara itu.
"Keputusan itu didasarkan pada penilaian Badan Intelijen Keamanan Finlandia (SUPO)," ujar Marja Liivala, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Finlandia kepada AFP.
SUPO menuliskan di Twitter bahwa "ini adalah kemunduran besar bagi intelijen Rusia di Finlandia."
Hubungan antara kedua negara tetangga tersebut telah memburuk setelah invasi Rusia ke Ukraina. Invasi Rusia itu telah mendorong Finlandia mendaftar ke NATO pada Mei 2022, dan secara resmi menjadi anggota NATO pada bulan April lalu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan pada bulan Mei lalu, bahwa Rusia telah membekukan rekening bank kedutaan Finlandia di Moskow dan konsulatnya di Saint Petersburg pada akhir April lalu.
(ita/ita)