Pemerintah Rusia memanggil duta besar (dubes) Belgia untuk memprotes dugaan penggunaan senjata Belgia selama serangan mematikan dari Ukraina ke wilayah Rusia.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (7/6/2023), menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, dubes Belgia telah mendapat "protes keras menyusul pengungkapan tentang penggunaan senjata yang diproduksi di Belgia oleh kelompok subversif yang melakukan serangan teroris di wilayah Belgorod".
"Rusia telah berulang kali memperingatkan bahaya angkatan bersenjata Ukraina yang disuplai dengan senjata dan peralatan Barat, yang dapat menyebar tak terkendali," imbuh kementerian Rusia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia meminta Belgia "untuk tidak menutup mata terhadap bukti dukungan yang meningkat" dari Ukraina untuk kelompok-kelompok bersenjata ini, yang "menyerang warga sipil dan infrastruktur sipil di Rusia".
Serangan-serangan tersebut, yang diklaim oleh kelompok bersenjata yang menyebut diri mereka sebagai warga Rusia dan berperang mendukung tentara Ukraina, telah menyebabkan bentrokan sengit di wilayah Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.
Serangan itu disertai dengan pemboman besar-besaran terhadap kota dan desa Rusia, yang menyebabkan beberapa warga sipil tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Moskow telah menggunakan angkatan udara dan artileri untuk mengusir kelompok-kelompok bersenjata tersebut.
Pemerintah Belgia mengatakan pada hari Senin lalu bahwa mereka akan meminta pemerintah Ukraina untuk "klarifikasi" atas laporan bahwa senjata buatan Belgia telah digunakan selama serangan ke Rusia ini.
Simak Video 'Penampakan Jebolnya Bendungan Kakhovka di Ukraina':
Belgia, seperti negara-negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat, telah memasok senjata ke Ukraina dengan syarat tidak digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, karena takut akan eskalasi konflik.
"Aturannya ketat, jelas; senjata kami yang dipasok ke Ukraina adalah untuk tujuan pertahanan, untuk (mempertahankan) wilayah Ukraina," kata Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo.
Menurut Washington Post, para petempur pro-Ukraina menggunakan kendaraan-kendaraan militer di Belgorod yang telah dipasok ke Ukraina oleh Amerika Serikat dan Polandia, serta senapan yang diproduksi di Belgia dan Republik Ceko.
Pemerintah Ukraina telah membantah mengorganisir serangan-serangan di tanah Rusia tersebut.