Bos tentara bayaran Rusia, Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengecam klaim militer Moskow yang menyebut pasukannya telah memicu banyak korban tewas dari pasukan militer Ukraina yang melancarkan serangan balasan baru-baru ini. Klaim Rusia itu disebut 'fantasi liar' oleh Prigozhin.
Seperti dilansir AFP, Selasa (6/6/2023), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menggagalkan serangan pasukan Ukraina dan menewaskan total '1.500 prajurit. Moskow juga mengklaim telah menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja yang digunakan pasukan Kiev dalam serangannya
Klaim Rusia itu ditanggapi kecaman oleh Prigozhin yang merupakan kepala tentara bayaran Wagner Group, yang menjadi ujung tombak Moskow dalam pertempuran di wilayah Ukraina, terutama di Bakhmut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menghancurkan seribu lima ratus orang, itu pasti sebuah pembantaian, dalam satu hari, lebih dari 150 kilometer, pembantaian yang luar biasa," tulis Prigozhin dalam pernyataannya via Telegram.
"Oleh karena itu, saya pikir ini hanyalah semacam fantasi liar," sebutnya, merujuk pada klaim Rusia itu.
Prigozhin juga mengatakan pada Senin (5/6) waktu setempat bahwa pasukan Ukraina meraup keuntungan di dekat kota Bakhmut, yang diklaim telah direbut oleh pasukan Ukraina bulan lalu.
Ditambahkan oleh Prigozhin bahwa pasukan Rusia 'perlahan' meninggalkan desa Berkhivka yang terletak dekat Bakhmut, yang disebutnya sebagai 'aib'.
Lihat juga Video 'Detik-detik Rudal Jatuh Tepat di Samping Mobil di Jalanan Ukraina':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Beberapa waktu terakhir, Prigozhin terlibat pertikaian publik dengan militer Rusia dan menuduh pemimpin militer Moskow tidak memasok amunisi yang cukup untuk tentara bayaran yang terus bertempur di wilayah Ukraina. Dia juga melontarkan sejumlah kritikan lainnya untuk jajaran petinggi militer Rusia.
Presiden Volodymyr Zelensky, pada Senin (5/6) waktu setempat, memuji pasukan militer Ukraina atas kemajuan yang dicapai dalam pertempuran di dekat Bakhmut, yang menjadi lokasi pertempuran paling lama dan paling berdarah sejak invasi dilancarkan Rusia ke Ukraina setahun lalu.
"Bagus sekali, para pejuang! Kita melihat berapa histerisnya Rusia bereaksi terhadap setiap langkah yang kita ambil di sana, semua polisi yang kita ambil. Musuh mengetahui bahwa Ukraina akan menang," tegas Zelensky dalam pernyataan video yang dirilis via media sosial.
Ukraina mengatakan tengah mempersiapkan serangan balasan besar-besaran untuk merebut kembali wilayah-wilayahnya yang dikuasai pasukan Rusia. Namun ditegaskan oleh Kiev bahwa tidak akan ada pengumuman soal kapan serangan itu mulai dilancarkan.