Polisi Hong Kong menahan delapan orang, termasuk aktivis dan seniman, pada malam peringatan 34 tahun penumpasan Lapangan Tiananmen China. Tindakan itu dianggap sebagai langkah yang menandakan menyusutnya kebebasan berekspresi di kota itu.
Dilansir dari Associated Press, Minggu (4/6/2023), polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (3/6) malam bahwa empat orang telah ditangkap karena diduga mengganggu ketertiban di ruang publik atau berniat menghasut.
Empat orang lainnya dibawa pergi untuk diselidiki karena dicurigai melanggar ketenteraman publik. Pihak berwenang tidak menanggapi email yang meminta komentar.
Diketahui, selama beberapa dekade, puluhan ribu warga Hong Kong mengadakan nyala lilin tahunan di Taman Victoria setiap tanggal 4 Juni untuk memperingati tindakan keras pemerintah China kepada pengunjuk rasa pro-demokrasi tahun 1989. Saat itu, tank meluncur ke jantung Beijing dan ratusan, mungkin ribuan orang tewas.
Selama pandemi, protes di Hong Kong jarang terjadi karena pembatasan COVID-19. Selain itu, banyak aktivis di sana telah dibungkam atau dipenjara setelah Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional menyusul protes besar-besaran pada tahun 2019.
Peringatan Tiananmen tahun ini diperkirakan akan diredam. Banyak warga Hong Kong mencoba menandai acara tersebut secara pribadi karena tidak jelas apa yang dianggap subversif oleh pihak berwenang.
Simak Video: Berita Terpopuler: Helikopter TNI Jatuh hingga Jokowi Cawe-cawe
(aik/aik)