Korea Utara (Korut) mengakui kegagalan peluncuran satelit mata-mata militer ke orbit luar angkasa, yang kemudian jatuh ke lautan. Ukraina membantah terlibat secara langsung dalam rentetan serangan drone yang menghujani ibu kota Moskow di Rusia.
Pyongyang menyebut bahwa roket yang membawa satelit mata-mata itu gagal mencapai orbit dan terjatuh ke lautan 'setelah kehilangan daya dorong akibat awal abnormal dari mesin tahap kedua setelah pemisahan tahap pertama selama peluncuran normal'.
Sementara Kiev meski membantah terlibat dalam serangan drone di Moskow pada Selasa (30/5) dini hari, Kiev mengakui tengah 'menikmati' situasi di Moskow dan memprediksi masih akan ada serangan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (31/5/2023):
- Peluncuran Gagal, Satelit Mata-mata Korut Jatuh ke Lautan
Korea Utara (Korut) mengakui kegagalan peluncuran satelit mata-mata militer yang dilakukannya pada Rabu (31/5) pagi waktu setempat. Satelit mata-mata buatan Pyongyang itu disebut jatuh ke lautan segera setelah 'insiden' dilaporkan terjadi usai satelit diluncurkan ke orbit luar angkasa.
Seperti dilansir AFP, Rabu (31/5/2023), otoritas luar angkasa Korut mengumumkan peluncuran satelit mata-mata militer bernama 'Malligyong-1' melalui kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
Diakui oleh KCNA dalam laporannya bahwa roket yang membawa satelit mata-mata itu gagal mencapai orbit dan terjatuh ke lautan 'setelah kehilangan daya dorong akibat awal abnormal dari mesin tahap kedua setelah pemisahan tahap pertama selama peluncuran normal'.
- Korsel Temukan Puing Satelit Mata-mata Korut yang Jatuh ke Laut
Militer Korea Selatan (Korsel) berhasil menemukan puing-puing satelit mata-mata militer Korea Utara (Korut) yang jatuh ke lautan usai gagal diluncurkan ke orbit luar angkasa. Puing satelit mata-mata Korut itu juga telah dievakuasi dari lautan oleh militer Seoul, dengan fotonya dirilis ke publik.
Seperti dilansir AFP, Rabu (31/5/2023), militer Korsel menyebut puing satelit mata-mata Korut itu ditemukan di perairan berjarak 200 kilometer di sebelah barat Pulau Eocheong.
Foto-foto yang dirilis oleh militer Korsel menunjukkan struktur logam berukuran besar dengan bentuk menyerupai barel, dengan beberapa pipa tipis dan kabel-kabel terlihat di bagian bawahnya.
Simak Video 'Korut Luncurkan Sesuatu, Sirene Jepang-Korsel Kompak Meraung':
- Jet Tempur China Lakukan Manuver Agresif Dekat Pesawat Pengintai AS
Sebuah jet tempur China melakukan 'manuver agresif yang tidak diperlukan' saat mengudara di dekat sebuah pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) yang tengah beroperasi di atas perairan Laut China Selatan.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (31/5/2023), insiden yang terjadi pekan lalu itu diungkapkan oleh militer AS dalam pernyataan yang dirilis Selasa (30/5) waktu setempat. Pentagon menilai insiden itu merupakan bagian dari pola perilaku China.
Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM) pada militer AS dalam pernyataannya menyebut jet tempur China itu 'terbang secara langsung di depan dan dalam jarak 400 kaki (121 meter) dari hidung RC-135, yang memaksa pesawat AS terbang melintasi gangguan turbulensi udara' pada Jumat (26/5) pekan lalu.
- Putin Sebut Serangan Drone Ukraina di Moskow 'Aktivitas Teroris'
Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari serangan drone terbesar yang pernah dilancarkan Ukraina di wilayah Moskow pekan ini. Putin menyebut serangan drone Kiev itu sebagai 'aktivitas teroris' yang bertujuan untuk menakut-nakuti dan memprovokasi Moskow.
Putin, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Rabu (31/5/2023), juga menegaskan bahwa pertahanan udara di sekitar ibu kota Moskow akan diperkuat.
Otoritas Rusia mengklaim delapan drone yang menargetkan wilayah sipil Moskow dan sekitarnya, yang dihuni lebih dari 21 juta penduduk, pada Selasa (30/5) dini hari berhasil ditembak jatuh, dengan beberapa drone lainnya dialihkan dengan peralatan jammer elektronik khusus.
- Ukraina Bantah Dalangi Rentetan Serangan Drone di Moskow
Ukraina membantah terlibat secara langsung dalam rentetan serangan drone yang menghujani ibu kota Moskow di Rusia. Namun demikian, Kiev mengakui tengah 'menikmati' situasi di Moskow dan memprediksi masih akan ada serangan lainnya.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/5/2023), bantahan itu disampaikan oleh penasihat kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak saat berbicara dalam acara saluran YouTube 'Breakfast Show'.
"Soal serangan itu, tentu saja kami senang untuk menyaksikannya dan memprediksi peningkatan jumlah serangan," ujarnya.
"Tapi tentu saja, kami tidak ada hubungannya secara langsung dengan hal ini," tegas Podolyak.