.webp)
Rentetan serangan kembali menghujani wilayah Belgorod di Rusia, yang terletak dekat perbatasan Ukraina. Otoritas setempat mengklaim lebih dari 130 serangan drone, mortir dan artileri dari Ukraina menghujani wilayah Belgorod dalam waktu 24 jam terakhir.
Seperti dilansir AFP, Jumat (26/5/2023), wilayah Belgorod dihantam banyak serangan sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina setahun lalu. Pekan ini, Belgorod dilanda serangan lintas perbatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari wilayah Ukraina selama dua hari berturut-turut.
Rusia sampai mengerahkan tentara dan artilerinya untuk menghentikan serangan lintas perbatasan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan terbaru pada Jumat (26/5) waktu setempat, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov menyebut lima distrik di wilayahnya berulang kali diserang drone, mortir dan artileri. Desa Kozinka, sebut Gladkov, dihantam lebih dari 130 serangan.
Gladkov tidak menyebutkan jumlah korban jiwa akibat serangan-serangan itu.
Dia hanya melaporkan bahwa distrik Graivoron, yang menjadi lokasi pertempuran tentara Rusia melawan serangan lintas perbatasan dari Ukraina awal pekan ini, menjadi area yang dilanda serangan terparah.
Desa perbatasan Kozinka, menurut Gladkov, mengalami kerusakan pada trotoar dan ruas jalanan akibat serangan terbaru.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Jokowi Bertemu Zelenskyy: Turut Berduka Atas Korban yang Berjatuhan':
Sementara desa Glotovo dihantam enam gempuran, yang dilaporkan oleh Gladkov, menghancurkan jendela rumah-rumah warga. Tidak hanya itu, Gladkov juga melaporkan bahwa 'alat peledak' dipasang pada sebuah toko di desa tersebut dan rumah budaya era Soviet.
Pasukan keamanan lokal disebut berhasil menembak jatuh sebuah drone dan dua rudal yang menyerang desa itu.
Masih menurut Gladkov, distrik perbatasan Shebekinsky digempur sebanyak 35 kali. Dia menambahkan bahwa desa Novaya Tavolzhanka dilanda serangan drone, mortir dan artileri sekaligus.
Kemudian area-area di sekitar Belgorod, yang berpenduduk 330.000 jiwa, dilanda serangan sebanyak 14 kali.
Rentetan serangan di wilayah perbatasan Rusia ini terjadi saat Ukraina sedang mempersiapkan serangan balasan secara besar-besaran terhadap pasukan Moskow yang menginvasi wilayahnya. Awal pekan ini, otoritas Rusia menegaskan akan memberikan respons 'sangat keras' terhadap setiap serangan di wilayahnya.
