Rusia mengancam akan melancarkan serangan balasan yang lebih keras ke Ukraina. Ancaman itu dikeluarkan Rusia karena wilayahnya menjadi sasaran banyak drone dari Ukraina.
Dilansir AFP, Reuters dan Channel News Asia, Kamis (25/5/2023), ancaman itu disampaikan setelah Moskow mengerahkan jet tempur dan artileri untuk melawan kelompok bersenjata yang menyeberang dari Ukraina dan melancarkan serangan di wilayah Rusia.
"Kami akan terus menanggapi dengan cepat dan sangat keras tindakan seperti itu oleh para militan Ukraina," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada para pejabat militer setelah dua hari pertempuran di wilayah perbatasan Rusia, Belgorod.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov pada hari Rabu (24/5), mengatakan wilayah perbatasan dengan Ukraina itu menjadi sasaran oleh banyak drone. Otoritas regional mengatakan 13 orang terluka karena daerah itu terus menerus diserang artileri dan mortir.
Moskow mengatakan pasukan Rusia telah membunuh "lebih dari 70 teroris Ukraina" dan telah menghancurkan beberapa kendaraan bersenjata selama pertempuran itu. Rusia mengatakan para petempur yang tersisa telah terdesak dan kembali melintasi perbatasan.
Tersangka pelaku penyerangan memberikan wawancara kepada media Ukraina pada hari Rabu di mana mereka memuji "keberhasilan" operasi, yang mereka katakan menyoroti kelemahan pertahanan Rusia.
"Saya ingin membuktikan kepada mereka bahwa kita bisa melawan tiran dan bahwa kekuatan Putin (Presiden Rusia Vladimir Putin) bukan tidak terbatas," kata Denis Kapustin dari Korps Relawan Rusia yang mengklaim serangan mendadak itu.
Kapustin, yang memiliki nama panggilan "White Rex", adalah sosok terkenal di kalangan hooligan dan sayap kanan di Rusia.
Lihat juga Video 'Kyiv Dihujani Serangan Udara Rusia':
Selengkapnya pada halaman berikut.
(lir/dnu)