Bulan ini, militer Amerika Serikat (AS) sempat memposting sejumlah foto yang menunjukkan sebuah bom dahsyat yang dirancang khusus untuk bisa menembus jauh ke dalam perut Bumi. Bom buatan AS itu disebut mampu menghancurkan fasilitas bawah tanah, seperti milik Iran yang digunakan untuk memperkaya uranium.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (23/5/2023), foto-foto bom kuat bernama GBU-57, atau yang disebut juga sebagai 'Massive Ordnance Penetrator' itu, diposting oleh Angkatan Udara AS via halaman Facebook milik Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri pada 2 Mei lalu.
Pangkalan itu merupakan markas bagi armada pesawat pengebom siluman B-2, yang menjadi satu-satunya pesawat tempur AS yang bisa mengangkut dan menjatuhkan GBU-57.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (23/5/2023):
- Heboh Foto Ledakan di Pentagon, Ternyata Palsu!
Sebuah foto palsu yang menunjukkan sebuah ledakan mengguncang gedung Pentagon di Amerika Serikat (AS) beredar secara online dan sempat viral di media sosial (medsos). Kemunculan foto palsu ini bahkan sempat menyebabkan anjloknya pasar saham AS selama 10 menit.
Seperti dilansir AFP, Selasa (23/5/2023), foto palsu soal ledakan di Pentagon itu diduga oleh banyak pengamat berasal dari AI atau kecerdasan buatan. Insiden ini lantas memicu pembahasan lebih lanjut soal AI generatif yang bisa menyebabkan masalah bagi masyarakat.
Foto palsu itu awalnya disebarkan oleh beberapa akun media sosial, sebelum menjadi viral hingga memaksa Pentagon untuk merilis komentarnya yang menegaskan tidak ada ledakan apapun yang terjadi pada markasnya yang ada di Arlington County, Virginia.
- Derita Warga India Dilanda Gelombang Panas, Suhu 45 Derajat Celsius!
India tengah menghadapi gelombang panas ekstrem mulai dari wilayah barat laut hingga wilayah tenggara, dengan ibu kota New Delhi berada di bawah peringatan cuaca buruk. Suhu udara di salah satu wilayah India bahkan dilaporkan mencapai 45 derajat Celsius.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (23/5/2023), Departemen Meteorologi India merilis peringatan gelombang panas untuk tujuh negara bagian yang ada di bagian selatan dan tengah negara itu sejak pekan lalu.
Pada Senin (22/5), peringatan diperluas hingga ke New Delhi dan beberapa wilayah di India bagian utara saat suhu udara melampaui batas normal.
Peringatan itu mengingatkan bahwa panas terik akan terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan, sebelum hujan mengguyur dan mengurangi panas yang merajalela. Dijelaskan juga bahwa musim penghujan di wilayah barat daya sedikit tertunda untuk tahun ini, dan diprediksi baru akan mengguyur pada pekan pertama bulan Juni mendatang, sehingga membuat suhu udara tetap tinggi lebih lama dari biasanya.
- Misterius! Pejabat Rusia Meninggal Usai Jatuh Sakit di Pesawat
Seorang pejabat tinggi Rusia yang mengkritik invasi ke Ukraina, telah meninggal dunia secara misterius.
(ita/ita)