AS-Papua Nigini Siap Teken Perjanjian Pertahanan

AS-Papua Nigini Siap Teken Perjanjian Pertahanan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 22 Mei 2023 14:34 WIB
Menlu AS 2001-2005, Colin Powell menghembuskan nafas terakhir, Senin (18/10) pada usia 84. Amerika pun mengibarkan bendera setangah tiang. Bagaimana sosoknya?
Ilustrasi bendera AS (Foto: AP/Udo Weitz)
Jakarta -

Amerika Serikat dan Papua Nugini (PNG) siap untuk menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan bilateral yang baru. Sebuah langkah yang telah memicu kontroversi di negara Kepulauan Pasifik itu dan terjadi ketika AS dan China berebut pengaruh di wilayah tersebut.

Dilansir CNN, Senin (22/5/2023), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape dijadwalkan untuk menandatangani pakta dan perjanjian keamanan maritim selama kunjungan Blinken ke ibu kota Papua Nugini, Port Moresby pada Minggu (21/5) dan Senin (22/5) waktu setempat.

Bocoran teks perjanjian tidak dirilis oleh kedua belah pihak. Namun, kerja sama pertahanan yang baru diharapkan dapat memperluas akses AS ke militer dan fasilitas lainnya di PNG, memperkuat hubungan keamanan Washington di Pasifik Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah itu memiliki signifikansi strategis yang sangat besar. Kepulauan Pasifik, misalnya, adalah tempat pertempuran yang menentukan selama Perang Dunia Kedua.

Kawasan ini telah menjadi semakin penting bagi Washington yang berusaha untuk meningkatkan hubungan dan kehadirannya di Asia, di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

ADVERTISEMENT

Kekhawatiran itu meningkat tahun lalu setelah Beijing menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.

Kunjungan Blinken ke PNG ini dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden pekan lalu membatalkan kunjungan ke Port Moresby dan Sydney, Australia, karena negosiasi batas utang yang sedang berlangsung di dalam negeri.

Lihat juga Video: Jokowi Siap Buka Kembali Perbatasan Papua Nugini Demi Perekonomian

[Gambas:Video 20detik]



Dalam sebuah pernyataan, PNG menyebut perjanjian yang akan ditandatangani dengan AS sebagai peluang untuk memajukan infrastruktur dan kapasitasnya untuk pertahanan nasional pada saat meningkatnya masalah keamanan global.

"Papua Nugini tidak memiliki musuh tetapi perlu dipersiapkan. Sengketa teritorial (bisa terjadi), seperti dalam kasus Ukraina-Rusia," kata pernyataan itu.

"Perjanjian ini bukan tentang geopolitik tetapi lebih mengakui kebutuhan negara untuk membangun kemampuan pertahanannya karena sengketa perbatasan tidak dapat dihindari di masa depan," katanya, seraya menambahkan bahwa hal itu tidak menghalangi pemerintah untuk "bekerja sama" dengan negara-negara lain, termasuk China.

China telah menjadi pemain penting dalam perekonomian PNG, baik sebagai investor maupun konsumen sumber daya alamnya yang kaya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads