Rusia mengklaim pihaknya telah sepenuhnya merebut Kota Bakhmut di Ukraina Timur yang hancur. Namun klaim tersebut dibantah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dirangkum detikcom, Minggu (15/5/2023), awalnya tentara Rusia mengklaim telah mengambil alih Bakhmut di Ukraina. Namun, Ukraina membantah dan mengatakan pertempuran tersebut terus berlanjut.
Zelensky juga telah angkat bicara. Zelensky bantah Bakhmut telah diambil alih.
Awalnya, serangan di Kota Bachmut sebagian besar dilakukan oleh pasukan dari kelompok tentara bayaran Wagner, yang dipimpin Yevgeny Prigozhin. Perebutan kota tersebut diklaim telah dikuasai pada Sabtu (20/5/2023) kemarin.
"Sebagai hasil dari tindakan ofensif oleh unit serangan Wagner, didukung oleh artileri dan penerbangan dari Grup Pasukan Selatan, pembebasan Artyomovsk telah selesai," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
Sementara, Kyiv membantah klaim Prigozhin. Klaim itu muncul setelah sepekan di mana pasukan Ukraina memperoleh keuntungan paling cepat selama enam bulan di sisi utara dan selatan Bakhmut.
Prigozhin sendiri telah mengatakan bahwa pasukannya sendiri akan mundur dari Bakhmut dalam lima hari untuk beristirahat. Lalu, menyerahkan reruntuhan itu kepada militer reguler.
"Hari ini, pukul 12 siang, Bakhmut benar-benar diambil. Kami benar-benar merebut seluruh kota, dari rumah ke rumah," kata Prigozhin dalam sebuah video di mana dia muncul dengan seragam tempur di depan barisan pejuang yang memegang bendera Rusia dan spanduk Wagner.
Kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada pasukan yang merebut kota itu. Putin mengatakan mereka akan diberi penghargaan, berdasarkan laporan kantor berita domestik Rusia.
Baca halaman selanjutnya.
(yld/yld)