Tragedi Berdarah Ayah 10 Anak Tewas Kena Serangan Drone AS di Suriah

Tragedi Berdarah Ayah 10 Anak Tewas Kena Serangan Drone AS di Suriah

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Mei 2023 20:10 WIB
INDIAN SPRINGS, NV - NOVEMBER 17:  (EDITORS NOTE: Image has been reviewed by the U.S. Military prior to transmission.) An MQ-9 Reaper remotely piloted aircraft (RPA) flies by during a training mission at Creech Air Force Base on November 17, 2015 in Indian Springs, Nevada. The Pentagon has plans to expand combat air patrols flights by remotely piloted aircraft by as much as 50 percent over the next few years to meet an increased need for surveillance, reconnaissance and lethal airstrikes in more areas around the world.  (Photo by Isaac Brekken/Getty Images)
Ilustrasi drone AS (Foto: Getty Images/Isaac Brekken)

Sosok Ayah 10 Anak

Kerabat pria yang terbunuh dalam serangan itu mengungkapkan versi mereka tentang peristiwa tersebut. Mereka mengatakan bahwa dia adalah seorang pria berkeluarga yang tidak memiliki hubungan dengan militansi.

Ayah 10 anak itu bernama Loutfi Hassan Mesto. Ketika serangan drone berlangsung dia sedang menggembalakan dombanya di desa Qurqaniya di provinsi Idlib pada Rabu (3/5) pagi waktu setempat, ketika saudaranya mengatakan dia mendengar ledakan dan bergegas ke lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika kami pergi ke gunung, kami melihat Loutfi mati bersama enam ekor dombanya," kata kakak laki-lakinya, Mohammad Mesto kepada CNN pada hari Jumat (19/5) waktu setempat.

Beberapa menit setelah menerima lokasi di nomor darurat lokal mereka, Pertahanan Sipil Suriah, juga dikenal sebagai White Helmets, mengatakan mereka tiba di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Tim hanya melihat satu kawah yang disebabkan oleh rudal, yang berada di sebelah tubuh pria itu," kata Pertahanan Sipil Suriah dalam sebuah pernyataan kepada CNN pada hari Jumat, juga membenarkan bahwa pria tersebut sedang menggembalakan dombanya.

"Saat tim datang, istrinya, tetangga, dan orang lain ada di lokasi," imbuh Pertahanan Sipil Suriah.

Sebuah video yang diberikan kepada CNN oleh Pertahanan Sipil Suriah menunjukkan saat-saat tim tiba di lokasi.

Seorang wanita terdengar menangis ketika seorang pria muda memeluk tubuh pria yang terbaring tak bergerak di tanah.

Tiga pria menarik pemuda itu pergi sementara yang lain menutupi jasad korban di tanah dengan sepotong kain.

"Dia adalah seorang martir, insya Allah," kata suara yang tidak dikenal dalam video tersebut.

Pertahanan Sipil Suriah kemudian memindahkan jenazah tersebut ke fasilitas medis setempat.

Loutfi, yang memiliki 10 anak, termasuk yang berusia lima tahun, tidak pernah meninggalkan desanya selama pemberontakan Suriah dan tidak mendukung faksi politik apa pun, kata saudaranya.

Mohamed Sajee, seorang kerabat jauh yang tinggal di Qurqaniya, juga mengatakan kepada CNN bahwa Loutfi tidak pernah diketahui mendukung atau menentang rezim Suriah.


(zap/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads