Sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang ada di Ukraina dinilai kemungkinan rusak, namun tidak hancur, akibat rentetan serangan rudal Rusia di dalam dan sekitar wilayah ibu kota Kiev pada Selasa (16/5) pagi waktu setempat.
Seperti dilansir CNN, Rabu (17/5/2023), hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya. Pejabat AS itu menuturkan kepada CNN bahwa Washington masih menaksir seberapa besar kerusakan yang terjadi pada sistem pertahanan rudal Patriot itu.
Penaksiran itu akan menentukan apakah sistem pertahanan udara itu perlu ditarik sepenuhnya atau bisa diperbaiki di lokasi oleh pasukan Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan via Telegram pada Selasa (16/5) waktu setempat mengklaim bahwa 'serangan presisi tinggi oleh sistem rudal hipersonik Kinzhal ke kota Kiev menghantam sistem rudal antipesawat Patriot buatan AS'.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (17/5/2023):
- PM Malaysia: Hanya Warga Non-Muslim di Sarawak Boleh Pakai Kata 'Allah'
Polemik soal penggunaan kata 'Allah' oleh warga non-Muslim masih berlanjut di Malaysia. Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim mengatakan bahwa hanya warga penganut Kristen di Sarawak yang diperbolehkan menggunakan kata 'Allah'.
Seperti dilansir The Star, Rabu (17/5/2023), Anwar menyatakan bahwa penggunaan kata itu tidak akan diizinkan oleh warga non-Muslim di negara bagian lainnya dan hal ini telah dijelaskan oleh Kementerian Dalam Negeri.
"Kita harus memahami bahwa ini adalah keputusan Sarawak, dan Melaka, Penang dan Selangor tidak boleh menggunakan kata itu," ucapnya.
"Pengadilan telah memutuskan (memihak Sarawak) dan kita harus memahami bahwa itu hak prerogatif Sarawak," tegas Anwar kepada wartawan.
- CIA Bujuk Warga Rusia Bocorkan Rahasia Negara, Kremlin Memantau
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyatakan tengah memantau aktivitas mata-mata Barat setelah Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA merilis video emosional yang isinya membujuk warga Moskow untuk membocorkan rahasia negara kepada mereka.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/5/2023), video berdurasi singkat dalam bahasa Rusia itu disertai sebuah teks yang menyatakan CIA ingin mendengar komunikasi dari para pejabat militer, spesialis intelijen, diplomat, ilmuwan dan orang-orang dengan informasi soal ekonomi dan kepemimpinan Rusia.
Warga Rusia itu dibujuk untuk melakukan kontak dengan CIA melalui saluran internet yang aman.
"Hubungi kami. Mungkin orang-orang di sekitar Anda tidak ingin mendengar kebenaran. Kami menginginkan itu," demikian bunyi teks dalam video CIA itu.
- Biden Mendadak Batalkan Kunjungan Bersejarah ke Papua Nugini, Kenapa?
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mempersingkat rangkaian kunjungannya ke kawasan Indo-Pasifik, dengan membatalkan kunjungan bersejarah ke Papua Nugini dan rencana kunjungan ke Australia. Langkah itu diambil agar Biden bisa lebih fokus pada perundingan batas utang yang berlangsung di Washington.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (17/5/2023), pembatalan dua dari tiga kunjungan ke luar negeri itu merupakan kemunduran bagi kebijakan luar negeri pemerintahan Biden yang menempatkan fokus lebih besar pada kawasan Pasifik yang menjadi pusat jangkauan globalnya.
Biden menyatakan dirinya masih berencana untuk berangkat ke Hiroshima, Jepang, pada Rabu (17/5) waktu setempat untuk menghadiri KTT G7 dengan para pemimpin dari negara-negara dengan perekonomian utama dunia. Biden dijadwalkan pulang ke AS pada Minggu (21/5) mendatang.
- Kapal Nelayan China Tenggelam, 39 ABK Termasuk 17 WNI Hilang
Sebuah kapal penangkap ikan China tenggelam di perairan Samudra Hindia bagian tengah pada Selasa (16/5) waktu setempat. Sedikitnya 39 anak buah kapal (ABK), termasuk 17 warga negara Indonesia (WNI), dilaporkan hilang.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (17/5/2023), televisi pemerintah China, CCTV, melaporkan insiden itu terjadi pada Selasa (16/5) dini hari, sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Penyebab tenggelamnya kapal pencari ikan berbendera China itu belum diketahui secara jelas.
Laporan CCTV menyebut 39 ABK hilang usai kapal itu tenggelam di perairan Samudra Hindia. Para ABK kapal itu terdiri atas 17 warga China, 17 WNI dan lima warga negara Filipina.
"Sejauh ini, tidak ada korban hilang yang ditemukan," sebut CCTV dalam laporannya.
- Sistem Rudal Patriot AS di Ukraina Rusak Akibat Serangan Rudal Rusia!
Sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang ada di Ukraina dinilai kemungkinan rusak, namun tidak hancur, akibat rentetan serangan rudal Rusia di dalam dan sekitar wilayah ibu kota Kiev pada Selasa (16/5) pagi waktu setempat.
Seperti dilansir CNN, Rabu (17/5/2023), hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya. Pejabat AS itu menuturkan kepada CNN bahwa Washington masih menaksir seberapa besar kerusakan yang terjadi pada sistem pertahanan rudal Patriot itu.
Penaksiran itu akan menentukan apakah sistem pertahanan udara itu perlu ditarik sepenuhnya atau bisa diperbaiki di lokasi oleh pasukan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan via Telegram pada Selasa (16/5) waktu setempat mengklaim bahwa 'serangan presisi tinggi oleh sistem rudal hipersonik Kinzhal ke kota Kiev menghantam sistem rudal antipesawat Patriot buatan AS'.