Biden Mendadak Batalkan Kunjungan Bersejarah ke Papua Nugini, Kenapa?

Biden Mendadak Batalkan Kunjungan Bersejarah ke Papua Nugini, Kenapa?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 17 Mei 2023 14:50 WIB
US President Joe Biden holds a joint press conference with Canadas Prime Minister Justin Trudeau, not pictured, at the Sir John A. Macdonald Building in Ottawa, Canada, on March 24, 2023. (Photo by ANDREJ IVANOV / AFP)
Presiden AS Joe Biden (dok. AFP/ANDREJ IVANOV)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mempersingkat rangkaian kunjungannya ke kawasan Indo-Pasifik, dengan membatalkan kunjungan bersejarah ke Papua Nugini dan rencana kunjungan ke Australia. Langkah itu diambil agar Biden bisa lebih fokus pada perundingan batas utang yang berlangsung di Washington.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (17/5/2023), pembatalan dua dari tiga kunjungan ke luar negeri itu merupakan kemunduran bagi kebijakan luar negeri pemerintahan Biden yang menempatkan fokus lebih besar pada kawasan Pasifik yang menjadi pusat jangkauan globalnya.

Biden menyatakan dirinya masih berencana untuk berangkat ke Hiroshima, Jepang, pada Rabu (17/5) waktu setempat untuk menghadiri KTT G7 dengan para pemimpin dari negara-negara dengan perekonomian utama dunia. Biden dijadwalkan pulang ke AS pada Minggu (21/5) mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menunda kunjungan ke Australia dan persinggahan saya di Papua Nugini demi bisa kembali untuk negosiasi akhir dengan para pemimpin kongres," ucap Biden saat berbicara di awal acara Bulan Warisan Yahudi Amerika di Gedung Putih.

"Sifat kepresidenan adalah menangani banyak masalah kritis sekaligus. Jadi saya meyakini kita akan terus membuat kemajuan untuk menghindari default dan memenuhi tanggung jawab Amerika sebagai pemimpin panggung dunia," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Biden sebelumnya dijadwalkan menghadiri pertemuan kemitraan Quad, beranggotakan AS, Australia, India dan Jepang, yang akan digelar di Australia. Dia juga dijadwalkan melakukan kunjungan singkat yang bersejarah di Papua Nugini dan bertemu dengan belasan pemimpin negara-negara Pasifik

Dalam pernyataannya, Biden mengatakan dirinya telah berbicara dengan PM Australia Anthony Albanese untuk memberitahukan penundaan kunjungan. Biden juga mengundang Albanese untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington DC, yang tanggalnya belum ditentukan.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Sementara staf Gedung Putih telah menyampaikan kabar pembatalan kunjungan ke Papua Nugini saat berbicara dengan PM James Marape. Jika jadi dilakukan, kunjungan Biden ke Papua Nugini itu akan mencetak sejarah sebagai kunjungan pertama oleh seorang Presiden AS yang masih aktif menjabat.

Para pejabat Gedung Putih tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal kapan Biden akan menjadwalkan ulang kunjungan ke dua negara itu.

"Merevitalisasi dan menghidupkan kembali aliansi kami dan memajukan kemitraan seperti Quad tetap menjadi prioritas utama Presiden," ucap sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam pernyataannya.

"Ini sangat penting untuk kemampuan kami dalam memajukan tujuan kebijakan luar negeri kami dan dengan lebih baik mempromosikan stabilitas dan kemakmuran global. Kami berharap dapat menemukan cara lain untuk terlibat dengan Australia, Quad, Papua Nugini dan para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik di tahun-tahun mendatang," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads