Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan dibebaskan dengan jaminan oleh Pengadilan Tinggi Islamabad setelah sebelumnya ditangkap secara dramatis terkait dakwaan korupsi. Pembebasan dengan jaminan untuk Khan hanya berlaku untuk dua minggu ke depan.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Sabtu (13/5/2023), pembebasan dengan jaminan itu diperintahkan oleh Pengadilan Tinggi Islamabad dalam persidangan kasus Khan pada Jumat (12/5) waktu setempat. Dalam putusannya, pengadilan mengabulkan pembebasan sementara dengan jaminan selama dua pekan untuk Khan.
Putusan itu diambil sehari setelah Mahkamah Agung Pakistan menetapkan penangkapan Khan, pekan lalu, oleh badan antikorupsi Pakistan, Biro Akuntabilitas Nasional, tidak sah. Pengadilan menilai penangkapan Khan yang berlangsung dramatis itu tidak seharusnya terjadi di kompleks Pengadilan Tinggi Islamabad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengadilan Tinggi Islamabad telah memberikan pembebasan dengan jaminan selama dua minggu dan juga memerintahkan (badan antikorupsi) untuk tidak menangkap Khan selama periode tersebut," tutur pengacara Khan, Faisal Chaudhry, kepada Reuters.
Usai putusan pembebasan dengan jaminan diumumkan, Khan langsung meninggalkan pengadilan pada Jumat (12/5) waktu setempat dengan pengawalan para personel kepolisian setempat. Dia dilaporkan bergerak ke Lahore, kampung halamannya, dengan pengamanan ketat.
Namun sebelum meninggalkan gedung pengadilan, Khan memprediksi dirinya akan ditangkap lagi nanti, meskipun ada perintah pengadilan yang melarang otoritas berwenang untuk menangkapnya atas tuduhan apapun selama periode dua pekan ke depan.
"Saya akan ditangkap kembali secara ilegal, kali ini di luar Pengadilan Tinggi, saya tahu saya akan ditangkap. Pesan sederhana saya adalah, bagaimana saya bisa mengendalikan apa yang akan terjadi setelahnya?" ucap Khan kepada wartawan setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Protes Penangkapan Eks PM Imran Khan, 5 Warga Pakistan Tewas':
Dia pun berpesan kepada para pendukungnya untuk tetap damai, dan menambahkan bahwa dirinya tidak bertanggung jawab atas reaksi para demonstran jika penangkapan terhadapnya kembali terjadi.
"Selama 27 tahun saya berkecimpung dalam politik. Tunjukkan satu pesan yang berbeda dengan ini, setiap kali saya memberi tahu para pendukung saya, tetaplah dalam konstitusi. Ketika Anda melakukan protes, lakukan dengan damai. Kami tidak pernah melanggar hukum, bahkan sekarang ketika saya meminta mereka untuk melakukan protes, saya mengatakan mereka harus melakukan aksi protes yang damai. Saya selalu mengatakan itu," jelas Khan.
Khan digulingkan dari kursi PM Pakistan dalam mosi tidak percaya di parlemen setahun lalu. Sejak saat itu, dia memimpin kampanye populer menentang pemerintah Pakistan yang saat ini dipimpin oleh PM Shehbaz Sharif.
Dalam tuduhannya, Khan menyebut Sharif berkolusi dengan para pemimpin senior militer Pakistan untuk mencopotnya dari jabatan dan mencegahnya kembali ke dunia politik. Dia juga menuding pemerintah Pakistan bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam konspirasi melengserkan dirinya.
Tuduhan-tuduhan itu telah dibantah, baik oleh pemerintah Pakistan maupun oleh AS. Militer Pakistan juga membantah tuduhan Khan yang soal keterlibatan dalam percobaan pembunuhan terhadap dirinya.