Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meragukan tuduhan Rusia soal Ukraina mendalangi serangan drone ke Kremlin pada Rabu (3/5) malam, dalam upaya membunuh Presiden Vladimir Putin.
"Saya telah melihat laporannya. Saya tidak bisa memvalidasinya, kami tidak tahu," ucap Blinken dalam komentarnya saat menghadiri acara di Washington, seperti dilansir AFP, Kamis (4/5/2023).
"Saya akan menganggap apapun yang keluar dari Kremlin dengan keraguan besar," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir CNN, Senator AS Mark Warner yang menjabat Ketua Komisi Intelijen Senat menyatakan 'belum ada indikasi' bahwa Ukraina berada di balik serangan drone ke Kremlin itu.
"Kami masih belum memiliki banyak informasi," ujar Warner.
"Saya rasa komisi menyatakan bahwa intel apapun yang didapatkan, kami perlu mendengarnya sesegera mungkin sekali lagi dari direktur badan tersebut. Setidaknya pada saat ini, tidak ada indikasi bahwa itu berasal dari Ukraina," tegasnya.
Saat ditanya apakah badan-badan intelijen AS mengesampingkan dugaan bahwa Ukraina mendalangi serangan drone itu, Warner sekali lagi menekankan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui hal itu dengan pasti. Dia kembali menyatakan sejauh ini belum ada indikasi seperti itu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Trump: Jika Saya Presiden, Perang Ukraina-Rusia Berakhir Dalam 24 Jam!
Komentar itu disampaikan Warner kepada wartawan setelah menghadiri pengarahan tertutup dengan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) William Burns membahas serangan drone di Kremlin. Ditambahkan Warner bahwa 'bukan hal yang aneh' untuk tidak memiliki banyak informasi mengingat serangan itu terjadi baru-baru ini.
Otoritas Rusia sebelumnya menyebut dua drone yang menargetkan kompleks Kremlin di Moskow, tepatnya di area kediaman Putin, pada Rabu (3/5) malam, berhasil ditembak jatuh dan puingnya berserakan di halaman Kremlin.
Putin tidak mengalami cedera karena sedang tidak berada di Kremlin saat serangan terjadi. Tidak ada korban jiwa lainnya dalam serangan drone itu.
Moskow menyebut serangan drone itu sebagai 'aksi teroris' dan 'percobaan pembunuhan' oleh rezim Ukraina terhadap Putin. Rusia secara terang-terangan menuding Ukraina sebagai dalang utama dari serangan drone itu.
Namun Presiden Volodymyr Zelensky telah membantah tudingan Rusia, dengan menyatakan Ukraina tidak memiliki cukup persenjataan untuk melancarkan serangan semacam itu. Zelensky menegaskan Ukraina tidak menyerang Putin dan tidak menyerang Moskow, yang jaraknya sangat jauh dari perbatasan Ukraina.
Sementara juru bicara kepresidenan Ukraina, Mikaylo Podolyak, menyebut serangan drone terhadap Kremlin itu bisa saja dilakukan oleh Rusia sendiri.