Kepolisian Brasil menggeledah rumah mantan Presiden Jair Bolsonaro dan menyita telepon genggam miliknya. Penggeledahan ini berkaitan dengan penyelidikan terhadap dugaan pemalsuan sertifikat vaksinasi COVID-19 oleh Bolsonaro dan kroni-kroninya demi menghindari pembatasan kesehatan yang berlaku.
Seperti dilansir AFP, Kamis (4/5/2023), Bolsonaro yang enggan divaksin dan menghadapi kritikan luas selama menjabat Presiden Brasil karena caranya yang tidak biasa dalam menangani pandemi ini, menyangkal tuduhan pemalsuan sertifikat COVID-19 itu.
Dia menuduh pemerintah berupaya merekayasa kasus terhadap dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada pemalsuan di pihak saya. Tidak ada," tegas Bolsonaro kepada wartawan yang berkumpul di luar rumahnya di Brasilia, usai penggeledahan dilakukan pada Rabu (3/5) dini hari waktu setempat.
"Saya belum divaksinasi, titik," ucapnya.
"Saya terkejut... oleh operasi penggeledahan dan penyitaan di rumah mantan presiden, berupaya merekayasa kasus," tuduh Bolsonaro.
Penggeledahan itu dilakukan setelah kepolisian federal mengumumkan telah membongkar skema di mana ajudan top Bolsonaro, Kolonel Militer Mauro Cid, diduga menyadap jaringan kontak dalam sistem kesehatan dan pemerintah untuk mendapatkan sertifikat vaksin palsu bagi Bolsonaro dan putrinya.
Sertifikat vaksin palsu juga didapatkan untuk Cid sendiri dan keluarganya, serta dua staf kepresidenan era Bolsonaro.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Amarah Presiden Brasil ke Pria Serang TK: Dia Pasti dari Planet Lain!
Dalam penjelasan kepada Mahkamah Agung Brasil, pihak kepolisian federal menyatakan ada bukti yang menunjukkan Bolsonaro 'sepenuhnya menyadari' entry data palsu dalam sistem pencatat vaksinasi elektronik pada Kementerian Kesehatan.
Skema itu, menurut kepolisian, dimaksudkan untuk memungkinkan orang-orang dekat Bolsonaro yang antivaksin untuk bisa menghindari persyaratan perjalanan internasional dan pembatasan COVID-19 yang berlaku.
Penggeledahan itu diperintahkan oleh Hakim Agung Alexandre de Moraes, yang memutuskan bahwa ada bukti yang 'masuk akal, logis dan kuat' yang menunjukkan Bolsonaro mungkin telah terlibat secara pribadi dalam skema itu.
Kepolisian federal Brasil mengeksekusi 16 surat perintah penggeledahan dan penyitaan, serta enam surat perintah penangkapan terkait kasus itu. Polisi telah menahan Cid bersama dua mantan ajudan kepresidenan lainnya, yakni Max Guilherme Machado de Moura dan Sergio Rocha Cordeiro dalam kasus ini.
Bolsonaro menyatakan dalam pernyataannya bahwa polisi juga menyita telepon genggam miliknya dan sebuah pistol dalam penggeledahan di rumahnya.