Lagi-lagi Trump Diguncang Tuduhan Pelecehan Seksual

Lagi-lagi Trump Diguncang Tuduhan Pelecehan Seksual

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Mei 2023 22:49 WIB
Donald Trump Resmi Dijatuhi Tuduhan Kriminal, Bagaimana Nasibnya?
Donald Trump. (ABC Australia)
Jakarta -

Mantan Amerika Serikat (AS) Presiden Donald Trump kembali diguncang tuduhan pelecehan seksual. Hal ini diungkap seorang wanita dalam sidang gugatan sipil di New York, AS.

Wanita tersebut menuduh Trump telah melakukan penyerangan seksual terhadap dirinya. Hal ini disebut terjadi dalam penerbangan domestik pada akhir tahun 1970-an silam.

Dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), kesaksian itu disampaikan oleh Jessica Leeds saat dihadirkan dalam sidang gugatan eks kolumnis terkemuka AS, E Jean Carroll, terhadap Trump atas tuduhan pemerkosaan dan pencemaran nama baik. Sidang gugatan digelar di pengadilan federal Manhattan, New York.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam persidangan, Leeds yang kini berusia 81 tahun menuturkan bahwa Trump saat itu meletakkan tangan di atas roknya saat keduanya sama-sama duduk di kursi kelas bisnis penerbangan domestik ke New York tahun 1978 atau 1979 silam.

Leeds mengaku saat itu tidak ada percakapan yang terjadi antara dirinya dan Trump. Kejadian dikatakan terjadi secara tiba-tiba, bahkan Trump disebut berusaha mencium Leeds.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada percakapan. Itu seperti tiba-tiba saja. Dia berusaha mencium saya, meraba payudara saya," tuturnya.

Trump telah berulang kali dan secara tegas membantah semua tuduhan penyerangan seksual dan pemerkosaan yang dilontarkan terhadapnya. Dia belum pernah didakwa secara pidana atas tuduhan-tuduhan semacam itu yang muncul ke publik.

Leeds dipanggil untuk memberikan kesaksian oleh pengacara Carroll yang berupaya meyakinkan sembilan juri pengadilan bahwa Trump terlibat dalam pola tindak kekerasan seksual.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Carroll yang kini berusia 79 tahun menggugat Trump atas tuduhan mantan Presiden AS itu telah melakukan penyerangan seksual terhadapnya di dalam ruang ganti pakaian di pusat perbelanjaan mewah Bergdorf Goodman di Manhattan pada pertengahan tahun 1990-an silam.

Tidak hanya itu, Carroll juga mengklaim bahwa Trump telah mencemarkan nama baiknya ketika menyebut dirinya melakukan 'pekerjaan penipu sepenuhnya' setelah mengungkapkan tuduhan itu ke publik tahun 2019 lalu.

Sementara Leeds pertama kali melontarkan tuduhannya terhadap Trump dalam wawancara dengan New York Times tahun 2016 lalu, atau beberapa pekan sebelum pilpres digelar dan Trump terpilih menjadi Presiden AS.

Menjelang pemungutan suara saat itu, belasan wanita muncul ke publik dan menuduh Trump telah melakukan tindak kekerasan seksual terhadap mereka. Leeds menjadi salah satunya.

Leeds melontarkan tuduhan setelah Trump membantah tuduhan pelecehan seksual selama debat kepresidenan dengan Hillary Clinton. Leeds menilai Trump berbohong.

"Saya marah karena dia berbohong," ucap Leeds saat itu.

Simak halaman selanjutnya

Para juri pengadilan federal Manhattan juga menyaksikan rekaman video yang menunjukkan Trump membantah tuduhan Leeds, dengan mengatakan: "Percayalah, dia tidak akan menjadi pilihan pertama saya,"

Terkait sidang gugatan hukum ini, pengacara Trump menyatakan kliennya tidak akan hadir untuk memberikan keterangannya.

Carroll mengajukan gugatan hukum pada akhir tahun lalu, setelah undang-undang baru berlaku di New York yang memberikan waktu satu tahun kepada para korban pelecehan seksual untuk menggugat pelaku beberapa dekade setelah serangan seksual terjadi.

Gugatan hukum itu menuntut ganti rugi yang tidak disebut jumlahnya dan menuntut Trump untuk mencabut komentarnya soal Carroll.

Tidak akan ada tuntutan pidana yang bisa muncul dalam gugatan perdata ini. Namun jika Trump kalah dalam gugatan ini, maka ini akan menjadi momen pertama kali dia dimintai pertanggungjawaban secara hukum atas tuduhan penyerangan seksual.

Halaman 2 dari 3
(dwia/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads