3 Bulan Mogok Makan, Tahanan Palestina Tewas di Penjara Israel

3 Bulan Mogok Makan, Tahanan Palestina Tewas di Penjara Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 02 Mei 2023 12:44 WIB
Israel has reported that Palestinian prisoner Khader Adnan died after nearly three months on hunger strike [File: Abed Omar Qusini/Reuters]
Khader Adnan (dok. Abed Omar Qusini/Reuters)
Tel Aviv -

Seorang tahanan Palestina, Khader Adnan, yang berafiliasi dengan militan Jihad Islam ditemukan tewas di dalam penjara Israel pada Selasa (2/5) pagi. Adnan tewas setelah melakukan aksi mogok makan di dalam penjara selama nyaris tiga bulan terakhir.

Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (2/5/2023), otoritas penjara Israel dalam pernyataannya menyebut Adnan 'ditemukan tidak sadarkan diri di dalam sel tahanannya' pada Selasa (2/5) pagi waktu setempat. Disebutkan juga bahwa Adnan sebelumnya 'menolak untuk menjalani tes medis dan menerima perawatan medis'.

Adnan memulai aksi mogok makan sesaat setelah ditangkap pada 5 Februari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum itu, dia pernah beberapa kali ditahan otoritas Israel dan melakukan beberapa kali aksi mogok makan.

Salah satunya mogok makan selama 55 hari tahun 2015 lalu untuk memprotes penangkapan dirinya di bawah aturan penahanan administratif -- tersangka ditahan tanpa batas waktu dan tanpa dakwaan atau persidangan.

ADVERTISEMENT

Otoritas Israel, menurut kelompok hak asasi manusia (HAM) Israel, saat ini menahan lebih dari 1.000 tahanan Palestina tanpa dakwaan atau persidangan yang adil. Angka itu tercatat sebagai yang tertinggi sejak tahun 2003 lalu.

"Khader Adnan telah dieksekusi dengan darah dingin,"sebut Asosiasi Tahanan WAED di Gaza kepada Reuters usai mendengar kabar meninggalnya Adnan.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan Adnan yang berusia 44 tahun berasal dari kota Arraba, dekat kota Jenin di Tepi Barat itu menolak makan selama 87 hari untuk memprotes penahanan dirinya tanpa dakwaan.

"Ini merupakan hal yang sangat berbahaya yang telah terjadi," ucap Mustafa Barghouti, yang merupakan mantan Menteri Informasi Palestina dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai politik Inisiatif Nasional Palestina.

Berbicara kepada Al Jazeera, Barghouti menuduh pemerintah Israel dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir 'secara pribadi bertanggung jawab atas tindakan pembunuhan ini'.

Adnan yang merupakan ayah dari sembilan anak ini pernah 12 kali ditangkap sepanjang hidupnya dan melakukan beberapa kali aksi mogok selama ditahan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads