Julukan 'Jagal Mariupol' yang diberikan untuk jenderal militer Rusia, yang baru saja dipecat Presiden Vladimir Putin, bukan julukan biasa. Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev merupakan sosok yang memerintahkan serangan fatal terhadap gedung teater di Mariupol yang menewaskan sedikitnya 300 warga Ukraina tahun lalu.
Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (28/4/2023), Mizintsev yang berusia 60 tahun itu dipecat dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Rusia untuk urusan logistik, yang diembannya sejak September 2022.
Putin menunjuk langsung Mizintsev menempati jabatan itu untuk menggantikan Jenderal Dmitry Bulgakov, yang dicopot karena rentetan kekalahan pasukan Rusia di Ukraina. Bulgakov dianggap bertanggung jawab karena gagal mempersenjatai dan memberi pasokan makanan yang layak untuk pasukan Moskow.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mizintsev yang juga dijuluki sebagai 'orang favorit Putin' ini mengawasi pengepungan brutal atas kota pelabuhan Mariupol di Ukraina tahun lalu, yang berlangsung selama tiga bulan. Dia disebut sebagai sosok yang memberikan perintah untuk membombardir sebuah gedung teater yang menampung ratusan warga sipil.
Serangan udara yang diperintahkan oleh Mizintsev menghancurkan gedung teater itu, dengan sedikitnya 300 orang dilaporkan tewas.
Taktik keji Mizintsev itu memicu kengerian bagi publik global, yang saat itu menyaksikan bagaimana pasukan Rusia membombardir sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol pada 9 Maret tahun lalu. Gempuran itu dilaporkan menewaskan seorang wanita hamil dan bayinya yang belum lahir, serta melukai 17 orang lainnya.
Sepekan kemudian, pesawat militer Rusia menjatuhkan sejumlah rudal ke area sipil, kali ini di area yang menjadi lokasi Gedung Teater Regional Donetsk yang ada di Mariupol. Gedung teater itu menampung ratusan warga sipil yang berlindung dari gempuran, dengan tulisan 'anak-anak' terlihat jelas di halaman gedung.
Pengeboman terhadap gedung teater itu, yang diyakini diperintahkan oleh Mizintsev, memicu kehancuran dan menewaskan sedikitnya 300 orang. Gempuran itu bahkan tercatat sebagai serangan paling mematikan terhadap warga sipil sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Simak Video 'Rusia Kerja Sama dengan Negara NATO dalam Proyek Nuklir':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.