Sebuah kapal dengan 1.687 warga sipil dari lebih dari 50 negara yang melarikan diri dari konflik di Sudan, tiba di Arab Saudi pada hari Rabu (26/4). Ini merupakan upaya penyelamatan terbesar oleh kerajaan Saudi hingga saat ini.
Dilansir media Al-Arabiya, Rabu (26/4/2023), Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan warga asing tersebut "diangkut dengan salah satu kapal milik kerajaan, dan kerajaan sangat ingin menyediakan semua kebutuhan dasar warga negara asing tersebut sebagai persiapan keberangkatan mereka," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, sebanyak 13 warga sipil yang tiba pada Rabu tersebut adalah warga Saudi, sementara sisanya berasal dari negara-negara di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Utara dan Tengah.
Pertempuran pecah di Sudan pada 15 April antara pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya yang menjadi saingannya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin pasukan paramiliter yang kuat, Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Menurut badan-badan PBB, sedikitnya 459 orang telah tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka pada Selasa (25/4) di seluruh negara terbesar ketiga Afrika itu sejak pertempuran pecah.
Gencatan senjata selama tiga hari yang dimediasi Amerika Serikat antara para jenderal yang bertikai membawa ketenangan ke ibu kota Sudan, Khartoum. Namun, para saksi melaporkan serangan udara baru dan paramiliter mengklaim telah merebut kilang minyak dan pembangkit listrik utama.
(ita/ita)