Rusia Ejek Biden yang Kembali Nyapres: Kakek Putus Asa!

Rusia Ejek Biden yang Kembali Nyapres: Kakek Putus Asa!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 26 Apr 2023 09:38 WIB
US President Joe Biden holds a joint press conference with Canadas Prime Minister Justin Trudeau, not pictured, at the Sir John A. Macdonald Building in Ottawa, Canada, on March 24, 2023. (Photo by ANDREJ IVANOV / AFP)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AFP/ANDREJ IVANOV)
Jakarta -

Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut Presiden Amerika Serikat Joe Biden "pikun" dan "kakek yang putus asa". Ejekan itu dilontarkannya setelah presiden AS tersebut mengumumkan pencalonannya kembali untuk pemilihan presiden (pilpres) AS tahun 2024.

"Biden telah mengambil keputusannya. Kakek yang putus asa," tulis Medvedev di Telegram tentang pemimpin AS berusia 80 tahun itu.

"Jika saya berada di posisi militer AS, saya akan segera membuat tas kerja palsu dengan kode nuklir palsu jika dia menang untuk menghindari konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki," imbuh sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin itu, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Medvedev, yang menjabat Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia, sering mengkritik Barat dalam postingan di media sosialnya.

Sebelumnya, Biden telah menyampaikan niatnya "untuk menyelesaikan pekerjaan" dan mengatakan dia berjuang untuk menyelamatkan demokrasi Amerika dari "ekstremis" Partai Republik. Jika berhasil memenangi pilpres AS tahun 2024 mendatang, Biden akan tetap tinggal di Gedung Putih sampai usia 86 tahun - sebuah rekor.

ADVERTISEMENT

Pemilihan presiden AS 2024 dijadwalkan pada 5 November 2024.

Menurut jajak pendapat nasional NBC News yang baru, 70 persen dari semua orang Amerika, termasuk 51 persen dari Demokrat, berpikir bahwa Biden tidak boleh mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.

Setengah dari mereka yang mengatakan Biden, 80, tidak boleh mencalonkan diri lagi, menyebut usianya sebagai alasan "utama".

Simak juga Video: Zelensky: Serangan Terbaru dari Rusia Hancurkan Museum dan Gereja

[Gambas:Video 20detik]



Adapun Trump, 60 persen orang Amerika, termasuk sepertiga dari Partai Republik, percaya bahwa Partai Republik tidak seharusnya mencalonkan dirinya pada tahun 2024.

"Pada tahap ini, 2024 akan menjadi sekuel pemilu 2020," jajak pendapat Demokrat Jeff Horwitt dari Hart Research, yang melakukan jajak pendapat ini dengan jajak pendapat Republik Bill McInturff dan timnya di Strategi Opini Publik, dikutip oleh NBC News.

Mantan presiden AS Donald Trump dengan cepat melontarkan kritiknya terhadap pencalonan kembali Biden.

"Dengan bencana dan kegagalan kepresidenan seperti itu, hampir tidak terbayangkan bahwa Biden akan berpikir untuk mencalonkan diri kembali," katanya dalam sebuah pernyataan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads