2 Warga AS Ditangkap karena Operasikan Kantor Polisi Rahasia China

2 Warga AS Ditangkap karena Operasikan Kantor Polisi Rahasia China

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 18 Apr 2023 11:00 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Ilustrasi -- Bendera AS dan China dikibarkan saat Presiden Xi Jinping berkunjung ke Gedung Putih tahun 2015 lalu (dok. AP Photo/Andrew Harnik, File)
New York -

Agen federal Amerika Serikat (AS) menangkap dua warga New York atas tuduhan mengoperasikan kantor polisi rahasia China di area pecinan yang ada di distrik Manhattan. Jaksa AS menyebut kantor polisi rahasia itu menjadi bagian dari upaya Beijing untuk menargetkan para pembangkang yang ada di luar negeri.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (18/4/2023), Lu Jianwang (61) dan Chen Jinping (59), yang berstatus warga negara AS, menghadapi dakwaan berkonspirasi untuk bertindak sebagai agen pemerintah China tanpa memberitahu otoritas AS dan dakwaan menghalangi proses hukum.

Keduanya diketahui memimpin sebuah organisasi nirlaba yang mencantumkan misinya sebagai penyedia tempat pertemuan sosial untuk orang-orang dari Provinsi Fujian, China. Organisasi itu ditutup pada musim gugur tahun 2022 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Senin (17/4) waktu setempat, Lu dan Chen dihadirkan dalam persidangan yang digelar di pengadilan federal Brooklyn, namun kemudian dilepaskan dengan membayar uang jaminan.

Investigasi tahun 2022 yang dipublikasikan oleh kelompok advokasi berbasis di Spanyol, Safeguard Defenders, melaporkan bahwa China mendirikan 'kantor-kantor layanan' termasuk di New York, yang secara ilegal bekerja dengan Kepolisian China untuk menekan para buronan agar kembali ke Beijing.

ADVERTISEMENT

Pemerintah China telah mengatakan bahwa ada kantor-kantor di luar wilayahnya yang dikelola oleh relawan lokal, bukan polisi China, yang bertujuan membantu warga negara Chin memperbarui dokumen dan menawarkan layanan lainnya.

Departemen Kehakiman AS meningkatkan penyelidikan terhadap apa yang disebutnya sebagai 'penindasan transnasional' oleh musuh-musuh AS, seperti China dan Iran, untuk mengintimidasi rival-rival politik yang tinggal di wilayah AS.

"Kami tidak dapat dan tidak akan mentoleransi persekusi oleh pemerintah China terhadap para aktivis pro-demokrasi yang mencari perlindungan di negara ini," tegas jaksa federal Brooklyn, Breon Peace, kepada wartawan.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Pemerintah AS Incar 2 Aplikasi Asal China Terkait Kebocoran Data

[Gambas:Video 20detik]



Para jaksa federal AS, pada Senin (17/4) waktu setempat, mengungkap dakwaan pidana terhadap 34 pejabat China atas dugaan mengoperasikan 'troll farm' dan melecehkan para pembangkang secara online, termasuk dengan mengganggu pertemuan mereka di platform teknologi AS.

Mereka juga menambahkan delapan pejabat pemerintah China sebagai terdakwa dalam kasus yang diumumkan tahun 2020 lalu, yang mendakwa seorang mantan eksekutif Zoom Video Communications Inc yang berbasis di China dengan mengganggu pertemuan video untuk memperingati unjuk rasa Tiananmen tahun 1989.

Para pejabat China yang dijerat dakwaan oleh AS itu semuanya belum ditangkap.

Reaksi keras diberikan otoritas China yang menyebut dakwaan-dakwaan itu sebagai tuduhan palsu.

"Dengan memulai penuntutan terhadap warga China dengan dalih 'penindasan transnasional', pihak AS menjalankan yurisdiksi jangka panjang berdasarkan tuduhan palsu. Ini adalah manipulasi politik belaka, dan tujuannya adalah mencoreng citra China," sebut juru bicara Kedutaan Besar China di AS, Liu Pengyu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads