Bentrokan maut antara militer dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang melakukan upaya kudeta makin menjadi-jadi di sejumlah wilayah Sudan. Sebanyak 185 jiwa tewas akibat insiden ini.
Dilansir AFP, Senin (17/4/2023), bentrokan ini terjadi sejak Sabtu (15/4) waktu setempat. Warga sipil turut tewas dalam bentrokan ini.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi sedikitnya 185 orang, kata Volker Perthes, perwakilan khusus PBB untuk Sudan, kepada wartawan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk segera menghentikan permusuhan. Karena utusannya untuk Khartoum mengatakan sedikitnya 185 orang tewas akibat pertempuran itu.
Sekjen PBB mengatakan eskalasi lebih lanjut dari konflik antara tentara dan pasukan paramiliter, yang dipimpin oleh para jenderal saingan, "bisa menghancurkan negara dan kawasan."
Bentrok Militer dan Paramiliter
Pertempuran sengit terjadi antara pasukan militer pemerintah Sudan dengan paramiliter RSF sejak Sabtu (15/4) waktu setempat. Pertempuran dipicu oleh upaya kudeta yang coba dilakukan paramiliter RSF.
Ledakan dan tembakan terdengar di jalanan ibu kota Khartoum, dengan paramiliter RSF sempat mengklaim telah menguasai Istana Kepresidenan Sudan, Bandara Khartoum, dan fasilitas vital lainnya. Klaim itu dibantah mentah-mentah oleh militer Sudan, yang mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah.
Pada Minggu (16/4) waktu setempat, militer Sudan kemudian melancarkan serangan udara terhadap markas paramiliter RSF di kota Omdurman, yang berbatasan dengan Khartoum, sebagai bentuk penegasan kembali kendali atas negara tersebut.
Militer Sudan dan paramiliter RSF disebut tengah memperebutkan kekuasaan saat faksi-faksi politik di negara itu berunding untuk membentuk pemerintahan transisi setelah kudeta militer terjadi tahun 2021.
Persatuan Dokter Sudan sebelumnya melaporkan sekitar 595 orang, termasuk petempur, terluka sejak pertempuran sengit terjadi pada Sabtu (15/4) waktu setempat. Puluhan personel militer dilaporkan tewas dalam pertempuran itu, namun jumlahnya belum diketahui secara jelas.
Simak pada halaman berikut penjelasan Kemlu RI soal kondisi WNI.
Simak Video: Bentrokan Militer di Sudan, Eks PM Minta Bantuan Internasional
(lir/lir)