Pembocor Dokumen AS Didakwa Langgar UU Spionase, Terancam 10 Tahun Bui

Pembocor Dokumen AS Didakwa Langgar UU Spionase, Terancam 10 Tahun Bui

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 15 Apr 2023 09:46 WIB
This image made from video provided by WCVB-TV, shows Jack Teixeira, in T-shirt and shorts, being taken into custody by armed tactical agents on Thursday, April 13, 2023, in Dighton, Mass. (WCVB-TV via AP)
Momen saat Jack Teixeira, yang mengenakan celana pendek merah, ditangkap agen FBI terkait kebocoran dokumen rahasia AS (WCVB-TV via AP)
Washington DC -

Jack Douglas Teixeira yang ditangkap terkait kebocoran dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) dihadirkan dalam sidang perdana di pengadilan federal Boston, Massachusetts, pada Jumat (14/4) waktu setempat. Pemuda berusia 21 tahun itu dijerat dakwaan federal secara ilegal menyalin dan menyebarkan materi rahasia.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/4/2023), Teixeira yang merupakan spesialis IT dan bekerja untuk Garda Nasional Angkatan Udara AS itu ditangkap agen Biro Investigasi Federal (FBI) di Massachussetts pada Kamis (13/4) waktu setempat. Dia diduga sebagai pembocor dokumen rahasia AS yang memicu kegaduhan global.

Dalam sidang perdana untuk pembacaan dakwaan, Teixeira hadir dengan mengenakan seragam tahanan berwarna cokelat khaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua dakwaan yang sejauh ini dijeratkan terhadap Teixeira, yakni dakwaan melanggar Undang-undang (UU) Spionase terkait penyalinan dan penyebaran materi pertahanan sensitif dan dakwaan secara ilegal memindahkan materi pertahanan ke lokasi yang tidak mendapat izin.

Jika dinyatakan terbukti bersalah melanggar UU Spionase, Teixeira terancam hukuman maksimum 10 tahun penjara.

ADVERTISEMENT

Dakwaan-dakwaan itu diketahui hanya berkaitan dengan satu dokumen rahasia yang bocor, yakni yang membahas status konflik Rusia-Ukraina dan mencakup informasi detail soal pergerakan pasukan pada tanggal tertentu.

Para pakar memperkirakan akan ada lebih banyak dakwaan yang dijeratkan terhadap Teixeira nantinya, mengingat para penyelidik AS masih terus memeriksa setiap dokumen yang dibocorkannya ke publik.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Banyaknya dakwaan untuk Teixeira, menurut para pakar, akan bergantung pada berapa kali dia mengunggah dan menyebarkan dokumen-dokumen itu secara terpisah.

"Mereka akan memiliki satu (dokumen), perkiraan saya, yang telah dilihat oleh pemerintah asing," sebut mantan kepala keamanan nasional untuk kantor Jaksa AS di Boston, Stephanie Siegmann, yang kini bekerja pada firma hukum Hinckley Allen.

Dalam persidangan pada Jumat (14/4) waktu setempat, jaksa keamanan nasional federal Boston, Nadine Pellegrini, meminta agar Teixeira tetap ditahan selama persidangan kasusnya berproses. Sidang untuk menentukan status penahanan Teixeira akan digelar pada Rabu (19/4) pekan depan.

Selama kemunculan singkatnya dalam sidang perdana itu, Teixeira tidak banyak berbicara. Dia hanya menjawab 'iya' ketika ditanya apakah dia memahami haknya untuk tetap diam.

Keluarga Teixeira juga tampak hadir dalam sidang, namun mereka langsung pergi begitu saja tanpa memberikan pernyataan kepada wartawan setelah sidang selesai digelar.

Kebocoran dokumen rahasia intelijen dan militer kali ini diyakini sebagai pelanggaran keamanan paling serius di AS sejak kasus WikiLeaks tahun 2010, ketika lebih dari 700.000 dokumen, video dan kawat diplomatik dibocorkan ke publik. Pentagon menyebut kebocoran dokumen itu sebagai 'tindak kriminal yang disengaja'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads