China Akan Tutup Wilayah Udara Dekat Taiwan, Bisa Ganggu Penerbangan

China Akan Tutup Wilayah Udara Dekat Taiwan, Bisa Ganggu Penerbangan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 12 Apr 2023 16:56 WIB
Chinese military helicopters fly past Pingtan island, one of mainland Chinas closest point from Taiwan, in Fujian province on August 4, 2022, ahead of massive military drills off Taiwan following US House Speaker Nancy Pelosis visit to the self-ruled island. - China is due on August 4 to kick off its largest-ever military exercises encircling Taiwan, in a show of force straddling vital international shipping lanes following a visit to the self-ruled island by US House Speaker Nancy Pelosi. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Ilustrasi -- Helikopter militer China mengudara di atas Pulau Pingtan, salah satu wilayah China daratan yang berada di titik terdekat dari Taiwan jelang latihan militer pada Agustus tahun lalu (dok. AFP/HECTOR RETAMAL)
Beijing -

China berencana untuk menutup wilayah udaranya yang berada di sebelah utara Taiwan selama tiga hari, yakni pada 16-18 April mendatang. Penutupan wilayah udara ini berpotensi mengganggu penerbangan di sekitar kawasan tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (12/4/2023), rencana penutupan wilayah udara oleh Beijing itu diungkapkan oleh empat pejabat yang mengetahui rencana tersebut kepada Reuters. Namun keempat pejabat yang berada di luar wilayah China itu tidak bisa disebut identitasnya karena sensitivitas persoalan itu.

Kementerian Luar Negeri China dan Taiwan belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan keempat sumber itu bahwa pembatasan wilayah udara oleh China tersebut akan mengganggu wilayah informasi penerbangan (FIR) di wilayah Taiwan bagian utara.

Soal alasan penutupan wilayah udara di dekat Taiwan itu, keempat sumber itu mengaku tidak mengetahui secara jelas alasannya.

ADVERTISEMENT

Rencana menutup wilayah udara itu mencuat setelah China selesai menggelar latihan perang besar-besaran selama beberapa hari di perairan sekitar Taiwan.

Latihan perang itu menjadi respons atas kunjungan Presiden Tsai Ing Wen ke Amerika Serikat (AS) dan pertemuannya dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California, yang memicu kemarahan Beijing.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'China Laporkan Kasus Kematian Manusia Pertama karena Flu Burung H3N8':

[Gambas:Video 20detik]



Salah satu pejabat senior yang mengetahui rencana penutupan wilayah udara itu, menuturkan bahwa penutupan wilayah udara akan berdampak pada sekitar 60-70 persen penerbangan antara Asia Timur Laut dan Asia Tenggara, juga antara Taiwan dan Korea Selatan (Korsel), serta antara Jepang dan Amerika Utara.

Menurut OPSGROUP selaku asosiasi industri penerbangan yang memberi nasihat soal risiko penerbangan, pembatasan wilayah udara yang sebelumnya diberlakukan ketika militer China menggelar latihan perang pada Agustus tahun lalu berdampak pada gangguan signifikan terhadap penerbangan di kawasan.

Bahkan pada saat itu, sejumlah pilot terpaksa membawa bahan bakar ekstra pada pesawat-pesawat yang mereka terbangkan melintasi kawasan tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads