Taipei memiliki pemerintahan demokratis sendiri, namun diklaim oleh Beijing sebagai bagian wilayah kedaulatannya.
"Pasukan komando siap bertempur setiap saat dan bisa bertempur kapan saja untuk secara tegas menghancurkan segala bentuk 'kemerdekaan Taiwan' dan upaya campur tangan asing," tegas militer China dalam pernyataannya usai menuntaskan latihan perang di sekitar Taiwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Presiden Korsel Rombak Kabinet Buntut Penasihat Mundur karena Blackpink
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol merombak jajaran kabinet pemerintahannya, terutama pada jajaran Kementerian Luar Negeri dan posisi diplomatik penting di Amerika Serikat (AS). Perombakan dilakukan setelah Penasihat Keamanan Nasional Kim Sung Han mundur secara mengejutkan pada akhir Maret lalu.
Dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, Selasa (11/4/2023), juru bicara kantor kepresidenan Korsel Lee Do Woon mengumumkan bahwa Yoon telah menunjuk Duta Besar Korsel untuk Rusia Chang Ho Jin untuk menempati jabatan baru sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) pada Jumat (7/4) lalu.
Sementara Wakil Menlu Korsel saat ini, Cho Hyun Dong, menurut kantor kepresidenan Korsel, telah dicalonkan oleh Yoon untuk menjadi Duta Besar Korsel untuk AS yang baru.
- Rusia Kesal Dituduh Dalangi Kebocoran Dokumen AS: Selalu Disalahkan!
Kremlin merasa kesal dituduh terlibat kebocoran dokumen militer dan intelijen Amerika Serikat (AS) yang bersifat sangat rahasia beberapa waktu terakhir. Kremlin menilai ada kecenderungan umum untuk selalu menyalahkan Rusia atas segala hal.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Selasa (11/4/2023), komunitas keamanan nasional AS tengah bergulat dengan dampak bocornya puluhan dokumen rahasia, termasuk dampaknya pada praktik berbagi informasi sensitif antara AS dan pemerintah lainnya, serta hubungan dengan negara-negara lainnya.
Dokumen-dokumen yang bocor, yang keasliannya belum bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters, berisi berbagai informasi sensitif termasuk soal perang yang dipicu Rusia di Ukraina, yang mencakup kerugian yang dialami kedua negara dan informasi detail lainnya.
Beberapa pakar keamanan nasional dan para pejabat AS menduga pelaku di balik kebocoran itu bisa jadi orang Amerika sendiri, mengingat begitu luasnya topik yang dibahas oleh dokumen-dokumen yang bocor itu. Namun demikian, mereka juga tidak mengesampingkan keterlibatan pelaku yang pro-Rusia.
(ita/ita)