Kremlin merasa kesal dituduh terlibat kebocoran dokumen militer dan intelijen Amerika Serikat (AS) yang bersifat sangat rahasia beberapa waktu terakhir. Kremlin menilai ada kecenderungan umum untuk selalu menyalahkan Rusia atas segala hal.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Selasa (11/4/2023), komunitas keamanan nasional AS tengah bergulat dengan dampak bocornya puluhan dokumen rahasia, termasuk dampaknya pada praktik berbagi informasi sensitif antara AS dan pemerintah lainnya, serta hubungan dengan negara-negara lainnya.
Dokumen-dokumen yang bocor, yang keasliannya belum bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters, berisi berbagai informasi sensitif termasuk soal perang yang dipicu Rusia di Ukraina, yang mencakup kerugian yang dialami kedua negara dan informasi detail lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (11/4/2023):
- Ribuan Warga Israel Berbondong-bondong ke Tepi Barat, Ada Apa?
Ribuan warga Israel berbondong-bondong mendatangi sebuah pos keamanan di area permukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat pada Senin (10/4) waktu setempat. Terdapat sejumlah menteri dalam pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di antara gelombang warga Israel itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/4/2023), gelombang warga Israel itu bermaksud memberikan dukungan untuk permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang dipandang ilegal oleh hukum internasional.
Di tengah ketegangan dengan warga Palestina, ribuan warga Israel dari berbagai wilayah mendatangi pos pemeriksaan di permukiman Evyatar sembari mengibarkan bendera Israel dan menyanyikan lagu-lagu religius, serta meneriakkan slogan sepanjang pekan liburan Paskah.
Dewan daerah Samaria yang mewakili para pemukim Yahudi di Tepi Barat, dalam pernyataannya mengutip pemimpin mereka, Yossi Dagan, yang memberitahu rombongan warga Israel itu bahwa permukiman Yahudi merupakan jawaban atas apa yang disebutnya sebagai gelombang teror.
- Filipina-AS Gelar Latihan Militer Terbesar, Kerahkan 18 Ribu Tentara
Filipina dan Amerika Serikat meluncurkan latihan militer bersama terbesar mereka pada hari Selasa (11/4), seiring kedua sekutu lama itu berusaha untuk melawan ketegasan China yang meningkat di wilayah tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/4/2023), hampir 18.000 tentara ikut serta dalam latihan tahunan yang diberi nama Balikatan, yang untuk pertama kalinya akan mencakup latihan tembakan langsung di Laut China Selatan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing.
Latihan itu digelar menyusul berakhirnya latihan militer China selama tiga hari yang mensimulasikan serangan dan blokade Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
- Militer China Siap Tempur Usai Latihan Perang Dekat Taiwan
Militer China menyatakan 'siap bertempur' setelah menyelesaikan latihan perang skala besar selama tiga hari di sekitar wilayah Taiwan. Latihan perang itu mencakup simulasi mengepung Taipei sebagai respons atas kunjungan Presiden Tsai Ing Wen ke Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (11/4/2023), militer China sebelumnya menyebut latihan perang bernama Operasi Pedang Gabungan yang disebutnya sebagai 'patroli kesiapan tempur' itu dimaksudkan sebagai peringatan untuk Taiwan.