Amerika Serikat (AS) mengakui kebocoran dokumen-dokumen sangat rahasia, kebanyakan berkaitan perang Ukraina, telah memberikan risiko 'sangat serius' bagi keamanan nasional negara tersebut. Penyelidikan terhadap sumber kebocoran itu masih terus dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS.
Seperti dilansir AFP, Selasa (11/4/2023), puluhan foto dokumen rahasia ditemukan di Twitter, Telegram, Discord dan berbagai situs lainnya dalam beberapa hari terakhir, meskipun beberapa dokumen mungkin telah beredar secara online selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, sebelum mencuat ke media.
Dokumen-dokumen itu mencakup informasi rahasia soal perang di Ukraina dan berbagai analisis sensitif soal sekutu-sekutu AS.
Asisten Menteri Pertahanan (Menhan) untuk Urusan Publik, Chris Meagher, menyebut dokumen-dokumen yang beredar secara online itu memberikan 'risiko keamanan yang sangat serius terhadap keamanan nasional dan berpotensi menyebarkan disinformasi'.
"Kami menyelidiki bagaimana hal ini bisa terjadi, serta ruang lingkup masalahnya. Ada sejumlah langkah untuk melihat lebih dekat bagaimana informasi semacam ini disebarkan dan kepada siapa," ucap Meagher kepada wartawan.
Banyak dokumen itu yang tidak lagi tersedia secara online yang menjadi lokasi pertama kemunculannya, dengan AS dilaporkan terus bekerja untuk menghapusnya dari ranah publik.
Dalam pernyataannya, Meagher menyatakan Menhan Lloyd Austin pada awalnya tidak diberitahu soal masalah ini hingga pagi hari pada 6 April -- hari ketika New York Times mempublikasikan artikel soal kebocoran dokumen itu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Dokumen Rahasia AS Bocor, Berisi Informasi Perang Ukraina-Mossad':
(nvc/ita)