Ribuan Warga Israel Berbondong-bondong ke Tepi Barat, Ada Apa?

Ribuan Warga Israel Berbondong-bondong ke Tepi Barat, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 11 Apr 2023 14:42 WIB
Israeli settlers hold a protest march from Tapuach Junction to the Israeli settler outpost of Evyatar, in the Israeli-occupied West Bank, April 10, 2023. REUTERS/Nir Elias
Warga Israel menggelar long-march ke Tepi Barat (REUTERS/Nir Elias)
Tepi Barat -

Ribuan warga Israel berbondong-bondong mendatangi sebuah pos keamanan di area permukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat pada Senin (10/4) waktu setempat. Terdapat sejumlah menteri dalam pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di antara gelombang warga Israel itu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/4/2023), gelombang warga Israel itu bermaksud memberikan dukungan untuk permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang dipandang ilegal oleh hukum internasional.

Di tengah ketegangan dengan warga Palestina, ribuan warga Israel dari berbagai wilayah mendatangi pos pemeriksaan di permukiman Evyatar sembari mengibarkan bendera Israel dan menyanyikan lagu-lagu religius, serta meneriakkan slogan sepanjang pekan liburan Paskah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan daerah Samaria yang mewakili para pemukim Yahudi di Tepi Barat, dalam pernyataannya mengutip pemimpin mereka, Yossi Dagan, yang memberitahu rombongan warga Israel itu bahwa permukiman Yahudi merupakan jawaban atas apa yang disebutnya sebagai gelombang teror.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang kontroversial turut hadir dalam aksi long-march di Tepi Barat itu. Ben-Gvir dikenal sengat mendukung permukiman Yahudi di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki Israel.

ADVERTISEMENT

"Sekarang mereka memahami mengapa saya mendorong pembentukan garda nasional," ucap Ben-Gvir saat berbicara kepada warga Israel yang ikut aksi itu. Dia mendapatkan penjagaan ketat selama mengikuti aksi long-march itu.

Pekan lalu, Ben-Gvir diberi wewenang untuk memimpin Garda Nasional yang fokus menangani kerusuhan Arab. Namun, Netanyahu kemudian menunda untuk memberikan komando langsung kepadanya, setelah rival-rival politik menyuarakan kekhawatiran bahwa pasukan itu bisa menjadi milisi sektarian.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Saat Suasana Masjid Al-Aqsa: Polisi Israel Berseliweran':

[Gambas:Video 20detik]



Banyak negara memandang permukiman Yahudi di Tepi Barat -- direbut dari Yordania dalam perang tahun 1967 silam -- merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. Israel membantah tuduhan itu, dengan mengutip hubungan alkitabiah dan sejarah dengan wilayah itu, serta adanya kebutuhan keamanan.

Pemerintahan sayap kanan jauh yang dipimpin Netanyahu yang berkuasa sejak akhir Desember tahun lalu, mendukung pengakuan dan perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat, di mana warga Palestina membayangkannya sebagai lokasi negara merdeka mereka di masa depan.

Bulan lalu, parlemen Israel membuka jalan bagi kembalinya para pemukim Yahudi ke empat permukiman di Tepi Barat, dengan mengamandemen undang-undang (UU) tahun 2005 yang memerintahkan evakuasi mereka. Langkah itu dikecam keras oleh Otoritas Palestina dan Uni Eropa.

Pada Februari lalu, Israel memberikan pengakuan yang berlaku surut terhadap delapan permukiman ilegal di Tepi Barat, yang dikecam organisasi internasional.

Sejak perang tahun 1967, Israel telah mendirikan sekitar 140 permukiman Yahudi di tanah yang dipandang warga Palestina sebagai lokasi negara mereka di masa depan. Selain tinggal di permukiman yang diakui pemerintah Israel, kelompok pemukim Yahudi juga membangun pos-pos keamanan tanpa izin pemerintah.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads