.webp)
Kapal-kapal perang dan pesawat militer China masih beroperasi di sekitar Taiwan pada hari Selasa (11/4), sehari setelah Beijing mengumumkan diakhirinya latihan perang besar-besaran.
China meluncurkan latihan militer selama tiga hari di sekitar Taiwan pada hari Sabtu lalu, yang menampilkan simulasi serangan dan mempraktekkan blokade pulau itu.
Unjuk kekuatan dari Beijing tersebut merupakan respons atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy pekan lalu. Beijing sebelumnya telah mengingatkan bahwa pertemuan itu akan memicu tindakan pembalasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/4/2023), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi sembilan kapal perang China dan 26 pesawat di sekitar pulau itu pada pukul 11:00 (0300 GMT) pada hari Selasa.
"China mengorganisir pesawat-pesawat militer pagi ini dan melintasi garis median dari utara, tengah, dan selatan," kata kementerian itu, mengacu pada perbatasan tidak resmi yang membentang di tengah Selat Taiwan.
Sebelumnya pada hari Senin (10/4), hari terakhir latihan militer China, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi 12 kapal perang dan 91 pesawat militer Chinadi sekitar pulau itu, dengan 54 pesawat melintasi zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya dan tenggara Taiwan.
Penyusupan ke ADIZ tersebut adalah yang tertinggi yang tercatat dalam satu hari sejak Oktober 2021.
Selama latihan tersebut, jet-jet tempur J15 dikerahkan dari kapal induk China Shandong dan termasuk di antara pesawat yang melintasi garis median.
ADIZ tidak sama dengan wilayah udara teritorial Taiwan, dan mencakup wilayah yang jauh lebih besar yang tumpang tindih dengan sebagian ADIZ China sendiri dan bahkan sebagian daratan.
Simak juga 'Dokumen Rahasia AS Bocor, Berisi Informasi Perang Ukraina-Mossad':
