Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memerintahkan untuk memperkuat pencegahan perang dengan cara yang 'lebih praktis dan ofensif' untuk menangkal apa yang disebutnya sebagai langkah agresi oleh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/4/2023), seruan itu disampaikan oleh Kim Jong Un dalam rapat besar Komisi Militer Pusat Korut yang digelar pada Senin (10/4) waktu setempat.
Rapat itu, menurut kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA), membahas upaya berkelanjutan dalam mendorong pencegah perang Korut untuk 'menghadapi langkah eskalasi dari imperialis AS dan pengkhianat boneka Korea Selatan untuk melepaskan agresi perang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korut memberikan reaksi marah terhadap rentetan latihan militer gabungan yang digelar AS-Korsel beberapa waktu terakhir, yang disebut KCNA bertujuan untuk mempersiapkan 'perang habis-habisan' dan memaksa Pyongyang untuk mengeksplorasi 'tindakan praktis yang kuat' termasuk opsi-opsi militer.
Disebutkan KCNA bahwa dalam rapat itu, Kim Jong Un memerintahkan penguatan lebih lanjut untuk pencegahan perang Korut dengan 'kecepatan yang ditingkatkan' dan dalam cara yang 'lebih praktis dan ofensif'.
"(Rapat) Membahas hal-hal praktis dan langkah-langkah untuk perlengkapan dalam mempersiapkan berbagai proposal aksi militer tanpa adanya sarana maupun cara aksi balasan yang tersedia untuk musuh," sebut KCNA dalam laporannya.
Washington dan Seoul menggelar latihan militer gabungan untuk musim semi ini sejak Maret lalu, yang mencakup latihan udara dan laut dengan melibatkan kapal induk AS dan pesawat pengebom B-1B serta B-52 milik AS.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video: Korsel, AS dan Jepang Gelar Latihan Anti Kapal Selam Korut
Latihan gabungan kedua negara itu tercatat sebagai latihan pendaratan amfibi skala besar pertama dalam lima tahun terakhir.
Pyongyang sendiri juga mengelar berbagai aktivitas militer dalam beberapa pekan terakhir, kemudian mengungkapkan hulu ledak nuklir baru yang berukuran kecil, serta menguji coba apa yang diklaimnya sebagai drone tempur bawah laut yang berkemampuan nuklir.
Tidak hanya itu, Korut juga menembakkan sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu menyerang target di mana saja di daratan AS, dalam uji coba terbaru.