Seorang mantan kepala sekolah di Australia dinyatakan terbukti bersalah atas dakwaan penyerangan seksual terhadap dua orang siswi. Mantan kepala sekolah yang seorang wanita berusia 56 tahun itu divonis bersalah setelah sekitar 15 tahun dia menghindari penangkapan dengan kabur ke Israel.
Seperti dilansir AFP, Senin (3/4/2023), Malka Leifer dinyatakan bersalah oleh juri pengadilan di Australia atas 18 dakwaan yang mencakup pemerkosaan dan penyerangan tidak senonoh, namun dibebaskan dari sembilan dakwaan pidana lainnya.
Besarnya hukuman yang dijatuhkan terhadap Leifer belum diputuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leifer menjabat kepala sekolah Yahudi ultra-ortodoks bernama Adass Israel School di Melbourne ketika dia pertama kali dituduh melakukan penyerangan seksual terhadap sejumlah siswi tahun 2008 lalu.
Dengan status kewarganegaraan ganda Israel-Australia, Leifer kabur ke Israel sebelum ditangkap otoritas Australia. Dia akhirnya dibawa kembali ke Australia setelah melewati pertarungan berlarut-larut di pengadilan yang melibatkan lebih dari 70 sidang ekstradisi.
Leifer yang saat itu berstatus buronan tiba kembali di Australia tahun 2021 dan mulai disidang pada Februari tahun ini.
Sosok ibu dari delapan anak itu tinggal di Israel tahun 2001 ketika direkrut untuk mengajar di Adass Israel School, yang merupakan bagian dari sekte Yahudi yang tertutup di pinggiran kota Melbourne.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pemerkosaan terhadap seorang siswa terjadi saat acara kemah sekolah dan penyerangan seksual terhadap seorang siswa lainnya terjadi di dalam kantor sekolah.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Menurut dokumen dakwaan dari pengadilan setempat, Leifer memperkosa salah satu siswa perempuan setelah memintanya 'menginap untuk pelajaran kallah' -- semacam kelas etiket pra-pernikahan yang mencakup pendidikan seksual.
Dalam kesempatan lainnya, menurut jaksa penuntut Justin Lewis dalam persidangan, Leifer memberitahu para siswa bahwa dirinya sedang mempersiapkan mereka untuk menjadi istri.
Dia mengaku tidak bersalah atas seluruh dakwaan yang dijeratkan terhadapnya.
Namun setelah menjalani persidangan selama tujuh pekan, dan tujuh hari pertimbangan, dewan juri pengadilan di Australia menyatakan Leifer bersalah atas dakwaan penyerangan seksual terhadap dua siswi dalam serentetan insiden yang terjadi antara tahun 2003 hingga tahun 2007 lalu.