Cucu Eks Diktator Korsel Minta Maaf Atas Pembantaian 1980

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 31 Mar 2023 15:57 WIB
Foto: Ilustrasi
Jakarta -

Cucu mantan diktator militer Korea Selatan (Korsel) Chun Doo-hwan meminta maaf atas pembantaian yang dilakukan pada 1980, sebuah langkah yang dipuji oleh para korban dan analis sebagai simbolis dan signifikan.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/3/2023), Chun Woo-won (27) menjadi anggota pertama dari keluarganya yang mengunjungi pemakaman Gwangju dan meminta maaf atas penumpasan aksi demo pro-demokrasi tahun 1980, yang menewaskan sedikitnya sekitar 200 orang, menurut perkiraan resmi.

Chun yang bermukim di New York, Amerika Serikat telah ramai diberitakan media di Korsel karena menuduh kerabatnya melakukan korupsi dalam streaming langsung Youtube dan Instagram-nya.

Dalam satu siaran media sosial, dia mengaku telah menggunakan narkoba dan ditangkap saat mendarat di Seoul pada Selasa lalu, tetapi dibebaskan keesokan harinya.

Pada hari Jumat (31/3), Chun terlihat dalam rekaman televisi menghibur kerabat korban pembantaian.

"Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus. Saya minta maaf," katanya di Gwangju, terlihat sangat emosional.

"Sebagai anggota keluarga, saya mengakui bahwa kakek saya Chun Doo-hwan adalah seorang pendosa dan pembantai yang melakukan kejahatan besar," katanya dalam acara terpisah.

Tak lama setelah Chun Doo-hwan merebut kekuasaan dalam kudeta militer 1979, pasukannya menggunakan kekuatan mematikan untuk memadamkan aksi protes di Gwangju.




(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork