Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menjeratkan dakwaan spionase terhadap seorang warga negara Rusia yang kuliah di sebuah universitas di Washington dan kemudian berupaya bergabung dengan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (25/3/2023), Sergey Vladimirovich Cherkasov yang berusia 39 tahun ini terungkap menggunakan identitas samaran sebagai warga Brasil dalam aksinya. Dia ditahan pada April 2022 lalu oleh otoritas Belanda atas dugaan menggunakan dokumen identitas palsu.
Diketahui bahwa Cherkasov tiba di Belanda dengan menyamar sebagai seorang warga Brasil bernama Viktor Muller Ferreira, yang akan bekerja sebagai analis junior di ICC yang berkantor di Den Haag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Kepolisian Belanda menetapkan Cherkasov bukan sungguh-sungguh warga negara Brasil, melainkan seorang agen intelijen militer Rusia, GRU.
Dia lantas dideportasi ke Brasil pada 3 April tahun lalu, di mana dia didakwa menggunakan identitas palsu. Pada Juli lalu, Cherkasov dinyatakan bersalah dan divonis 15 tahun penjara oleh pengadilan Brasil.
Namun pada September tahun lalu, otoritas Rusia secara resmi mengajukan permintaan agar Brasilia mendeportasi Cherkasov dari negaranya. Disebutkan juga bahwa Cherkasov menjadi buronan di Rusia terkait kasus perdagangan narkoba.
Dakwaan pidana yang diungkapkan Departemen Kehakiman AS, pekan ini, juga menyatakan bahwa otoritas Washington akan berusaha menantang ekstradisi Cherkasov dari Brasil ke Rusia. Meskipun tidak diketahui secara jelas kapan Departemen Kehakiman AS akan mengajukan permohonan ekstradisi Cherkasov dari Brasil.
"Ketika musuh-musuh asing, seperti Rusia, mengirimkan agen yang menyamar ke Amerika Serikat, kami akan menemukan mereka dan mengadili mereka sesuai hukum," tegas jaksa AS Matthew Graves.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'ICC soal Surat Perintah Penangkapan Putin: Suram!':