Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mewanti-wanti negara Eropa agar cepat mengirim pasokan persenjataan modern. Sebab, jika lambat, invasi Rusia ke Ukraina akan menjadi lebih lama lagi.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/3/2023), Zelensky bahkan memperingatkan jika pasokan senjata Barat tidak dipercepat, maka perang di Ukraina bisa berlangsung lama atau hingga bertahun-tahun ke depan.
Seruan itu disampaikan Zelensky dalam pidato yang panjang dan tajam yang ditujukan untuk para pemimpin negara-negara Uni Eropa pada Kamis (23/3) waktu setempat. Pidato itu disampaikan dalam bentuk video yang direkam dari sebuah kereta api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidatonya, Zelensky menyerukan agar blok beranggotakan 27 negara Eropa itu mengambil tindakan untuk menangkal Rusia yang telah melancarkan invasi ke Ukraina selama lebih dari setahun terakhir.
Meskipun para pejabat Ukraina telah berulang kali menyerukan sekutu-sekutu Barat untuk meningkatkan pasokan persenjataan, komentar terbaru Zelensky menunjukkan rasa frustrasi yang tidak biasa.
"Jika Eropa menunggu, kejahatan mungkin punya waktu untuk berkumpul kembali dan bersiap untuk perang selama bertahun-tahun. Menjadi kekuatan Anda untuk mencegah hal ini," cetus Zelensky dalam pidatonya untuk para pemimpin Uni Eropa.
Lebih lanjut, Zelensky menuduh Uni Eropa yang telah menunda keputusan untuk mengirimkan pasokan senjata jarak jauh dan jet tempur modern, serta menahan pembicaraan soal bergabungnya Ukraina sebagai anggota Uni Eropa.
"Rekan-rekan yang terhormat, tidakkah Anda merasa bahwa kita memiliki keberhasilan lebih sedikit dibandingkan penundaan dalam tindakan bersama kita? Sangat disayangkan, memang demikian situasinya. Dan Kremlin melihat itu," sebutnya.
"Kami tidak bisa terus menunda transfer senjata untuk tentara-tentara kami ... kami membutuhkan pesawat modern. Kita sudah berbicara soal ini. Apakah benar-benar ada motivasi rasional dalam penundaan terkait pesawat modern," ucap Zelensky.
Simak juga 'Harapan Zelenskyy untuk Ukraina di Ramadan Tahun Ini':
Zelensky Terima Pasokan Jet Tempur
Zelensky juga berterima kasih kepada Polandia dan Slovakia yang sepakat mengirimkan pasokan jet tempur MiG era Soviet untuk negaranya. Jet tempur jenis itu diketahui bisa diterbangkan oleh para pilot Ukraina tanpa menjalani pelatihan tambahan.
Para sekutu Barat telah menyatakan keberatan untuk mengirimkan pasokan jet tempur modern ke Ukraina.
Dukungan dari Jepang
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pekan ini. Dalam kunjungan di tengah perang ini, Kishida akan bertemu langsung dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Kiev untuk menyampaikan 'solidaritas dan dukungan tak tergoyahkan'.
Kishida menjadi pemimpin negara G7 terakhir yang mengunjungi Ukraina dan berada di bawah tekanan yang meningkat untuk melakukan kunjungan itu, menjelang pertemuan G7 yang akan digelar di Tokyo pada Mei mendatang.
Kishida berulang kali mengatakan kunjungan ke Kiev 'sedang dipertimbangkan' meskipun tantangan keamanan dan logistik dilaporkan menjadi kendala utama.
Kishida berada di India pada Senin (20/3) waktu setempat dan diharapkan akan kembali ke Tokyo, namun ternyata dia terbang ke Polandia, di mana dia dilaporkan menaiki kereta untuk menyeberangi perbatasan Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan Kishida akan menyampaikan 'rasa hormat untuk keberanian dan ketekunan rakyat Ukraina' dan menawarkan 'solidaritas dan dukungan tak tergoyahkan untuk Ukraina'.
Ditambahkan Kementerian Luar Negeri Jepang dalam pernyataannya bahwa Kishida akan kembali ke Polandia untuk menghadiri pertemuan pada Rabu (22/3) waktu setempat, sebelum pulang ke Tokyo pada Kamis (23/3) mendatang.