Dua pesawat pengebom strategis Rusia terbang di atas Laut Jepang. Pesawat tersebut bermanuver selama lebih dari tujuh jam saat Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina.
Dilansir kantor berita Reuters, Rabu (22/3/2023), pesawat Tupolev Tu-95MS itu mampu membawa senjata nuklir. Moskow secara teratur menerbangkannya di atas perairan internasional di Kutub Utara, Atlantik Utara, dan Pasifik sebagai unjuk kekuatan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat-pesawat pengebom strategis itu melakukan "penerbangan terencana", dikawal oleh pesawat tempur. Itu dilakukan dengan kepatuhan ketat terhadap hukum internasional dan dilakukan di perairan netral, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada bulan Februari lalu, pasukan pertahanan udara Amerika Utara dikirim untuk mencegat beberapa pesawat pembom strategis dan jet tempur Rusia saat mereka terbang di wilayah udara internasional dekat Alaska.
Jepang, yang memiliki sengketa teritorialnya sendiri dengan Moskow atas pulau-pulau di Pasifik utara sejak akhir Perang Dunia Kedua, adalah sekutu utama Amerika Serikat di Asia dan telah bergabung dengan sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.
PM Jepang Dukung Zelensky
Penerbangan pesawat pengebom Rusia ini terjadi seiring kunjungan PM Jepang Fumio Kishida ke Ukraina untuk menunjukkan solidaritas dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam perang melawan Rusia.
Sebelumnya Kishida telah berulang kali mengatakan kunjungan ke Kiev 'sedang dipertimbangkan' meskipun tantangan keamanan dan logistik dilaporkan menjadi kendala utama.
Lihat juga Video 'Detik-detik Jet Tempur Rusia Tabrak Drone AS di Laut Hitam':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Kishida berada di India pada Senin (20/3) waktu setempat dan diharapkan akan kembali ke Tokyo, namun ternyata dia terbang ke Polandia, di mana dia dilaporkan menaiki kereta untuk menyeberangi perbatasan Ukraina.
Perjalanan Kishida ke Ukraina bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan Kishida akan menyampaikan 'rasa hormat untuk keberanian dan ketekunan rakyat Ukraina' dan menawarkan 'solidaritas dan dukungan tak tergoyahkan untuk Ukraina'.
Ditambahkan Kementerian Luar Negeri Jepang dalam pernyataannya bahwa Kishida akan kembali ke Polandia untuk menghadiri pertemuan pada Rabu (22/3) waktu setempat, sebelum pulang ke Tokyo pada Kamis (23/3) mendatang.