Australia menegaskan 'sama sekali' tidak berjanji untuk mendukung Amerika Serikat (AS) jika konflik militer pecah terkait Taiwan. Canberra menyatakan dukungan semacam itu tidak menjadi ketentuan dalam kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir antara negaranya dengan AS dan Inggris.
Seperti dilansir Reuters, Senin (20/3/2023), penegasan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Richard Males dalam pernyataan kepada televisi nasional ABC pada Minggu (19/3) waktu setempat.
Australia bersama AS dan Inggris mengungkapkan pakta pertahanan bernama AUKUS pada Senin (13/3) pekan lalu. Pakta itu mengatur soal proyek beberapa dekade di mana Canberra akan membeli sejumlah kapal selam militer kelas Virginia buatan AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pakta itu, Australia dan Inggris juga akan memproduksi dan mengoperasikan kapal selam kelas terbaru, yang bernama SSN-AUKUS.
Pemerintah Australia menyebut kesepakatan senilai AU$ 368 juta itu diperlukan mengingat adanya pembangunan militer oleh China di kawasan, yang bahkan disebut sebagai yang terbesar sejak Perang Dunia II.
Saat ditanya apakah Australia memberikan komitmen apapun terhadap AS untuk membantu saat konflik terjadi atas Taiwan sebagai imbalan atas akses terhadap kapal selam buatan Washington.
"Tentu saja tidak, dan juga tidak ada yang diupayakan," tegas Marles kepada televisi ABC.
Disebutkan juga oleh Marles bahwa 'sama sekali tidak ada' kewajiban quid pro quo untuk Australia dalam kesepakatan itu.
Lihat juga Video 'AS-Inggris-Australia Siapkan Kapal Selam Nuklir Demi Tangkal China':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
China memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan tidak pernah meninggalkan opsi penggunaan kekuatan untuk merebut kembali pulau itu suatu hari nanti.
Presiden Joe Biden telah menegaskan bahwa AS akan membela Taiwan jika terjadi 'serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya' oleh China terhadap pulau itu.
Di bawah kesepakatan AUKUS, Washington akan menjual tiga kapal selam bertenaga nuklir buatannya kepada Canberra, yang dirakit oleh General Dynamics, pada awal tahun 2030-an mendatang, dengan opsi bagi Australia untuk membeli dua kapal selam tambahan.
Sekutu-sekutu di Asia menyambut baik kesepakatan itu, tapi China menyebutnya sebagai aksi proliferasi nuklir.
Baca juga: AS Akan Jual 220 Rudal Tomahawk ke Australia |
Program yang diatur dalam kesepakatan AUKUS itu diawali dengan investasi sebesar AU$ 6 miliar selama empat tahun ke depan, untuk memperluas pangkalan kapal selam dan galangan kapal selam di Australia juga melatih para pekerja yang terampil.
Canberra juga akan menyediakan AU$ 3 miliar untuk memperluas kapasitas pembuatan kapal AS dan Inggris, yang sebagian besar untuk mempercepat produksi kapal selam kelas Virginia buatan Washington yang akan dibeli Canberra.