Sekitar 10 orang, termasuk tujuh polisi, didakwa atas pembunuhan tingkat dua terkait kematian seorang narapidana kulit hitam yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit jiwa (RSJ) di Virginia, Amerika Serikat (AS), pada awal Maret lalu. Narapidana itu dinyatakan tewas akibat sesak napas.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/3/2023), narapidana bernama Irvo Otieno yang berusia 28 tahun itu meninggal dunia pada 6 Maret lalu di Central State Hospital, Petersburg, yang berjarak 3 jam perjalanan dari ibu kota Washington DC. Otieno dipindahkan dari penjara lokal ke rumah sakit jiwa itu karena kondisi mentalnya.
Jaksa distrik Dinwiddie County, Ann Cabell Baskervill, dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa hasil autopsi awal menunjukkan Otieno meninggal dunia akibat sesak napas saat 'dikekang secara fisik'.
Rekaman video yang menunjukkan momen Otieno meninggal dunia ditunjukkan kepada keluarganya pada Kamis (16/3) waktu setempat.
Ibunda Otieno, Caroline Ouko, menuturkan dalam konferensi pers bahwa meskipun putranya 'mengalami penyakit mental, apa yang saya lihat hari ini sangat memilukan'. Dia menyebut video itu menunjukkan ada tujuh polisi yang memegangi satu orang dan itu terus berlanjut.
"Putra saya diperlakukan seperti anjing, lebih buruk dari seekor anjing. Saya melihatnya dengan mata saya sendiri... mereka mencekik anak saya," ucapnya.
Dalam kasus ini, keluarga Otieno didampingi oleh Ben Crump, pengacara terkenal yang kerap mewakili keluarga korban insiden kekerasan oleh polisi terhadap warga keturunan Amerika-Afrika.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.