Polisi Ngamuk Lepas Tembakan di Bangkok, Tewas Usai Ditembak

Polisi Ngamuk Lepas Tembakan di Bangkok, Tewas Usai Ditembak

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Mar 2023 13:08 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi (dok. Thinkstock)
Bangkok -

Seorang polisi berpangkat Letnan Kolonel di Thailand mengamuk dengan melepas tembakan di rumahnya, hingga memicu evakuasi warga sekitar dan berujung pengepungan selama 24 jam oleh personel kepolisian lainnya. Polisi berusia 51 tahun itu akhirnya meninggal dunia setelah ditembak enam kali di tubuhnya.

Seperti dilansir The Nation dan The Star, Kamis (16/3/2023), seorang polisi bernama Kittikan Saengboon (51) dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang dideritanya pada Rabu (15/3) malam, sekitar pukul 22.00 waktu setempat, saat dirawat di Rumah Sakit Bhumibol Adulyadej.

Kepala Kepolisian Sai Mai, Kolonel Rangsan Sonsing, menuturkan Kittikan ditembak enam kali di bagian dada, kaki dan punggung. Dia juga mengalami luka sobek setelah melompat menabrak kaca jendela di rumahnya saat upaya penangkapan dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden yang memicu ketegangan di distrik Sai Mai, Bangkok ini berakhir pada Rabu (15/3) siang waktu setempat, setelah pasukan komando kepolisian menembak Kittikan hingga luka-luka. Dalam insiden ini, Kittikan yang mengamuk tiba-tiba melepas tembakan dari rumahnya hingga membahayakan warga sekitar.

Insiden yang menggegerkan publik Thailand itu berawal pada Selasa (14/3) siang waktu setempat, ketika Kittikan melepas tembakan ke udara dari rumahnya yang ada di area Soi Jiramakorn.

ADVERTISEMENT

Kittikan yang berpangkat Letnan Kolonel dan menjabat sebagai Inspektur Cabang Khusus pada Pusat Pengembangan Intelijen itu dilaporkan memiliki riwayat penyakit mental.

Pada Selasa (14/3) waktu setempat, Kittikan terus melepas tembakan dari rumahnya semalaman. Warga sekitar rumah Kittikan terpaksa dievakuasi ke lokasi lainnya yang lebih aman.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pengepungan pun terjadi di sekitar rumah Kittikan, dengan para personel kepolisian mengerahkan gas air mata dan granat kejut dalam upaya mengakhiri insiden itu pada Rabu (15/3) pagi waktu setempat.

Pasukan komando kepolisian setempat akhirnya berhasil masuk ke dalam rumah dan melepas tembakan ke arah Kittikan serta melucuti senjatanya pada Rabu (15/3) siang, sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

Usai ditembak, Kittikan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Namun dia dinyatakan meninggal dunia pada malam harinya.

Tidak ada laporan soal korban luka maupun korban tewas lainnya dalam insiden itu.

Kepala Divisi 2 Biro Kepolisian Metropolitan, Mayor Jenderal Atthapol Anusit, dalam pernyataan pada Rabu (15/3) malam, menyatakan bahwa Kittikan diduga sedang stres setelah baru-baru ini gagal menjalani evaluasi psikologis, yang membuatnya kehilangan kesempatan untuk promosi jabatan.

Ditambahkan Atthapol bahwa para penyelidik akan mempertimbangkan sejumlah faktor lainnya yang bisa memicu insiden ini, termasuk kesehatan, masalah pribadi dan masalah dengan pekerjaan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads