Korea Utara (Korut) menyebut peluncuran rudal terbarunya sebagai latihan militer yang dirancang untuk melatih para personel militer rezim komunis itu menjalankan misi kapan saja dan 'membinasakan musuh' jika diperlukan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/3/2023), Pyongyang terdeteksi meluncurkan dua rudal balistik jarak dekat, pada Selasa (14/3), yang jatuh ke perairan lepas pantai timur negara terisolasi itu. Peluncuran rudal dilakukan saat Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer besar-besaran.
Pernyataan terbaru yang dirilis kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), menyebut peluncuran rudal itu sebagai 'latihan demonstrasi' dan melibatkan dua rudal balistik taktis jenis permukaan-ke-permukaan yang ditembakkan dari dekat pantai barat Provinsi Hwanghae Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan KCNA bahwa kedua rudal itu mengudara sejauh 611 kilometer, sebelum mengenai target yang ada di sebuah pulau kecil di lepas pantai timur.
"Mengatakan bahwa mereka pasti akan membinasakan musuh jika mereka melawannya, komandan unit bertekad untuk sepenuhnya memiliki kemampuan melaksanakan tugas serangan temak kapan saja dengan lebih mengintensifkan pelatihan setiap serangan tembak," sebut KCNA dalam laporannya.
Peluncuran rudal Korut pada Selasa (14/3) itu dilakukan saat Korsel dan AS tengah menggelar latihan militer bernama 'Freedom Shield 23', yang menjadi latihan gabungan terbesar untuk kedua negara yang bersekutu dalam beberapa tahun terakhir.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Korut Uji Coba Rudal Nuklir Lagi di Tengah Latihan Perang Korsel-AS':
Pyongyang mengecam latihan gabungan semacam itu, yang disebutnya sebagai latihan untuk menginvasi wilayahnya dan menjadi bukti kebijakan bermusuhan dari Seoul juga Washington.
Korsel dan AS menegaskan latihan militer gabungan diperlukan untuk menangkal ancaman Korut, yang beberapa tahun terakhir melakukan rentetan uji coba rudal dan diamati tengah memperbaiki lokasi uji coba nuklirnya yang memicu kekhawatiran uji coba terbaru sejak tahun 2017 lalu.
Militer Seoul mengecam keras Pyongyang atas peluncuran rudal berulang kali, yang disebutnya sebagai provokasi serius yang mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan. Sementara Departemen Luar Negeri AS mengkritik peluncuran rudal Korut telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.