Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya mengerahkan jet tempur menyusul terdeteksinya pesawat tak berawak (drone) Amerika Serikat (AS) di atas Laut Hitam. Rusia membantah jet tempurnya menjadi penyebab jatuhnya drone AS itu.
Dilansir AFP, Rabu (15/3/2023) militer AS mengatakan jet tempur Rusia membuang bakar bakar ke sebuah drone milikinya. Kemudian drone itu bertabrakan dengan jet tempur Rusia, yang mengakibatkan pesawat tanpa awak itu jatuh.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan pihaknya mendeteksi drone MQ-9 Amerika di atas Laut Hitam terbang ke perbatasan negaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Drone AS) di atas perairan Laut Hitam di wilayah semenanjung Krimea (terbang) menuju perbatasan negara Rusia," kata militer Rusia.
Rusia menambahkan bahwa drone itu terbang dengan 'transponder dimatikan' dan jet tempur dikerahkan 'untuk mengidentifikasinya'.
"Akibat manuver tajam sekitar pukul 09.30 MSK (06.30 GMT), kendaraan udara tak berawak MQ-9 memasuki penerbangan tak terkendali dengan kehilangan ketinggian dan bertabrakan dengan permukaan air," kata kementerian tersebut.
"Pejuang Rusia tidak menggunakan senjata mereka, tidak melakukan kontak dengan UAV dan dengan aman kembali ke lapangan terbang asal mereka," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Drone AS Jatuh di Laut Hitam
Sebelumnya, dilansir BBC dan AFP, Rabu (15/3/2023), AS menyebut pesawat tak berawak-nya itu sedang dalam misi rutin di wilayah udara internasional. Kemudian, 2 jet tempur Rusia mencoba untuk mencegatnya.
Komando Eropa AS mengatakan insiden itu adalah hasil dari 'tindakan tidak profesional oleh Rusia'. Pasukan AS dan sekutu disebut akan terus beroperasi di wilayah udara internasional.
Sebelum bertabrakan dengan drone AS itu, 2 pesawat tempur Su-27 Rusia disebut mencegat MQ-9 Reaper tak berawak itu di atas perairan internasional dan satu memotong baling-balingnya.
Militer AS mengatakan jet Rusia juga membuang bahan bakar ke pesawat tak berawak Amerika itu.
"Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah dan tidak profesional," katanya.
Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker mengatakan drone miliknya saat itu tengah melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional.
"Pesawat MQ-9 kami sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat dan ditabrak oleh pesawat Rusia, mengakibatkan kecelakaan dan hilangnya MQ-9 sepenuhnya," kata Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker.
(lir/lir)