Dua polisi Pakistan tewas saat mengawal tim yang tengah mengumpulkan data sensus dalam dua serangan penembakan terpisah. Serangan-serangan itu diklaim oleh kelompok Taliban setempat.
Pada awal Maret lalu, otoritas Pakistan memulai sensus digital yang akan berlangsung selama sebulan.
Polisi semakin berada di garis depan pertempuran aparat Pakistan dengan kelompok Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban (TTP) dan sering menjadi sasaran militan yang menuduh mereka melakukan pembunuhan di luar hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (14/3/2023), pada hari Senin (13/3), dua tim sensus diserang di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, di distrik-distrik terpisah dekat perbatasan dengan Afghanistan.
"Orang-orang bersenjata menyerang pihak polisi yang bertanggung jawab untuk mengawasi keamanan tim sensus dari dua arah," kata Farooq Khan, seorang pejabat polisi di distrik Tank. Dia menambahkan bahwa satu polisi tewas dan empat lainnya luka-luka.
Kemudian, sore harinya, militer Pakistan melaporkan bahwa seorang militan tewas dalam "baku tembak yang intens".
Dalam serangan lainnya, pria-pria dengan sepeda motor menembaki polisi, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
"Langkah-langkah keamanan semakin diintensifkan dan proses sensus dilanjutkan," kata pejabat pemerintah distrik Lakki, Marwat Tariq Ullah kepada AFP.
Serangan itu mengikuti serangan serupa pekan lalu di wilayah yang sama, yang menewaskan seorang perwira.
TTP, yang terpisah dari Taliban Afghanistan tetapi memiliki ideologi yang serupa, mengklaim ketiga serangan tersebut.
"Target utama kami adalah polisi, terlepas dari apakah mereka mengawal politisi, tim polio, atau tim sensus," kata seorang komandan TTP kepada AFP.
Lihat juga Video 'Bom Meledak di Pasar Tradisional Pakistan, 4 Orang Tewas':